Kenapa harus wanita yang sholehah?
Bukan teman yang asik untuk diajak mengobrol bagi kami para lelaki, , jarang sekali berbasa-basi bicaranya seperlunya saja, kadang seolah acuh tak acuh, menatap mata kamipun tidak. Baru ketika diskusi, ia berargument tanpa henti.
Jadi kenapa haruslah ia, wanita yang sholehah?
Bajunya tak pernah sexy, memang rapi, pun dapat berwarna-warni, tapi tak memuaskan mata kami. Bagaimana setelah berumah tangga nanti?.
Jadi, kenapa pula harus ia sang wanita yang sholehah?
Bukan kawan yang asyik untuk diajak hang-out bagi kami para lelaki. Kalau diajak, pasti nanti diintrograsi, ikhtilat yang diperbolehkan ngak?, buat apa, mahromnya siapa, keuntunganya apa?. Ah, ribet sekali, padahal ngak diajak nge-date ke hotel berdua, Cuma hiking rame2.
Jadi, kenapa harus ia, sang wanita yang sholehah?
Ngerayunya aja susah. Dikasih bunga ngak mau, dikasih HP ngak mau, dikasih gelang malah ditanya, “memang sudah siap kerumah abah buat ngelamar saya?”. Maunya apa sih, just PDKT ajah ngak bisa apa??, biarin lah mengalir, jalani aja dulu…
Jadi, kenapa ia, si wanita yang sholehah?
Kalau dia ajak curhat jalan pikiranya susah dimengerti, jarang berbicara dengan tendensi pribadi. Malah, di akhir sering diceramahi.
Hah!, jadi ngapai mesti dia, si wanita sholihah??
Percayalah akhi, rugi jika anda tak memilihnya. Mungkin, saat ini ia bukan teman yang asik untuk diajak hang-out, curhat, atau mengobrol kesana dan kesini. Tapi, itu hanya saat ini, karena memang dia memahami bahawa ada batasan penghalang antara dirinya dan dirimu, lelaki yang bukan mahromnya. Ada etika yang perlu dijaga. Ada hati yang perlu kendali. Sukakah anda jika istri anda nantinya beramah-tamah pada semua lelaki tanpa batasan lagi?, tanpa mengindahkan siapa apakah lelaki itu mahromnya ataupun bukan?
Percayalah akhi, rugi jika antum melewatkan kesempatan untuk memilihnya. Kesederhanaanya bukanlah sesuatu yang patut untuk dicela. Setiap wanita punya nalurinya sendiri untuk terlihat cantik dan mempesonakan setiap lelaki, namun wanita sholehah, mengerti bahwa Allah membatasi kecantikanya hanya untuk mahromnya saja. Namun ia, sang wanita yang solehah mengerti bahwa suaminyalah yang berhak atas kecantikanya. Dan, terutama, ia mengerti bahwa ridlo suaminya dapat diraih, salah satunya adalah dengan menyenangkanya.
Ah, tak pantas rasanya mencela kesederhaanya. Yakinkah anda bahwa setelah memilikinya nanti anda akan bergelimang harta. Wanita ini melatih dirinya dalam kesederhaan agar ia rela berapapun nafkah yang diberikan suaminya nanti. Agar ia tak memberati dakwa sang lelaki. Sukakah anda pada wanita yang cantik bak ratu, namun terus merongrong kantong suami tanpa berhenti??. Bukankah wanita-wanita seperti ini yang menyebabkan sang lelaki terdorong korupsi, mendapatkan uang dengan jalan apapun tanpa menghiraukan halal dan haram lagi.
Percayalah akhi, mungkin anda seringkali bosan dengan ‘keangkuhanya’ yang membuatnya sulit didekati, dengan saran-saranya yang tanpa tendensi. Namun, anda akan menyesal jika tak mendapatkanya. Sadar atau tidak, wanita mengarahkan hidup anda para lelaki, entah sebgai ibu, kakak, adik, anak, bibi :D. taukah anda bahwa wanita yang baik akan mengarahkan anda para lelaki pada kebaikan?.
Percayalah akhi, kepolosan mereka, sikap ‘dingin’, kengganan mereka untuk menghabiskan waktu dengan kesenangan dunia secara berlebihan bukanlah sesuatu yang patut dihinakan. kerelaan mereka untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi kebaikan terlatih dalam majelis ilmu. Mereka memang tidak terlatih untuk mengumbar bahasa rayuan yang mendayu, namun mereka adalah pembelajar yang cerdas. keluasan saqofah islam mereka ketika berdiskusi akan memudahkan anda memecahkan permasalahan hidup nanti.
Ah, masih juakah anda belum mengerti?. :D
Memang sudah tersurat dalam kitabNya
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
:D memang, hanya lelaki sholeh sajalah yang akan mengenali wanita yang sholehah. Hanya mereka yang sholeh yang memahami harga dari wanita sholehah. Hanya lelaki sholeh sajalah yang dapat mengerti jalan pemikiran dan keputusan yang akan diambil wanita yang sholehah. Hanya dia, lelaki sholeh yang terpilih saja yang akan mau membayar atas harga wanita yang sholehah, yaitu dengan kesholehanya, yang dibuktikan dengan pilihan-pilihan yang ditempuhnya selama hidup, penjagaanya atas diri dan keimanan. Harga yang lebih mahal dari sekedar materi. Harga yang setimpal atas wanita sholehah. Bukankah jelas beda antara harga mobil Ferrari dengan mobil Mitsubishi?. Begitupula dengan wanita yang sholehah, mereka mempunyai harga yang berbeda dengan wanita yang tidak sholelah. Mereka memiliki pandangan dan pilihan yang berbeda dengan wanita yang tidak sholehah. Sudah menjadi kaidah umum bahwa harga dan kualitas suatu produk itu berselaras.
Lantas bagaimanakah anda bisa memiliki wanita yang sholehah, jika anda tidak mau membayar harganya pada Pemilik mereka. Yaitu dengan menjadi pribadi yang layak dikatakan sholeh?
“laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik”(An Nur ayat 3)
Lantas bagaimana anda bisa mengaku sebagai pribadi yang sholeh sementara pilihan-pilihan yang sudah anda jalani selama hidup tidak menyatakan demikian??. Semua muslim pasti menginginkan pendamping yang sholehah, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa tak semua lelaki muslim mau membayar harganya.hanya ia yang terbukti sholeh saja yang akan memilihi untuk berada pilihan yang baik dan benar. sudah menjadi hukum alam bahwa ketimpangan tingkat keimanan (tidak sekufu), akan memisahkan dia yang baik dengan dia yang tak baik. bukankah fir'aun dan aisiyah, nabi nuh dan istrinya adalah contoh yang nyata?.
0 komentar:
Posting Komentar