tag:blogger.com,1999:blog-64762026445952646652024-03-05T02:17:59.604-08:00healty, beauty, motivated zone 4 Allblog ini dibuat untuk menuai ladang pahala. sama sekali tidak digunakan untuk keperluan komersil. feel free to share anything from my blog, but, always write the source. thanks ^-^ ganbarru!!!,,Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-6339971332216953862016-05-29T02:06:00.000-07:002016-05-29T02:06:18.254-07:00Integrasi Perbankan Syari’ah, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan Perusahaan Swasta demi mewujudkan Desa Nelayan Mandiri<div align="center">
<strong>MEWUJUDKAN DESA NELAYAN MANDIRI</strong></div>
<div align="center">
<br /></div>
Dua pertiga wilayah laut Indonesia terdiri perairan, dengan luas total laut 5,8 juta km2. <br /> Dengan
luas perairan mencapai 5,8 juta km2, Indonesia memiliki sumber potensi
kelautan melimpah ruah. Potensi perikanan yang ada diperkirakan mencapai
6,5 juta ton. Bahkan kualitas beberapa komoditas laut seperti rumput
laut, udang, dan tuna kita menempati peringkat teratas dunia. Namun
hanya 2,2% rumah tangga di Indonesia yang memiliki kepala rumah tangga
berprofesi nelayan. Karenanya hanya 2,34% Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia yang berasal dari perikanan laut. Hal ini dapat
mengindikasikan betapa potensi perikanan tangkap kita masih belum
terkelola dengan maksimal. Apalagi mengingat bahwa 80% dari nelayan yang
ada adalah nelayan kecil dan tradisional. Ketidak tertarikan masyarakat
kita dalam menjalani profesi sebagai nelayan dapat juga mengindikasikan
betapa profesi nelayan masih jauh dari kata sejahtera. Juga betapa
banyak pembenahan yang perlu dilakukan demi memajukan sektor perikanan
laut.<br />
Walaupun sangat strategis, sektor perikanan laut kita masih dihadapkan pada banyak masalah. Pertama, Sumber Daya Manusia yang <em>low-educated</em>.
Kebanyakan nelayan tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi sehingga
pengelolaan perikanan tidak berjalan optimal. Kedua, perikanan merupakan
sektor yang dianggap sangat berisiko untuk dijadikan lahan investasi.
Kondisi perikanan tangkap sangat dipengaruhi kondisi alam, mulai dari
angin, gelombang, arus laut, persediaan ikan yang bersifat musiman. Hal
ini membuat aktivitas ekonomi nelayan tidak berlangsung sepanjang tahun.
Pendapatan yang relatif tidak tepat ini diperparah dengan gaya hidup
nelayan yang dipandang boros, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan, fluktuasi harga ikan yang tajam juga sering menghantui
investor untuk menanam modalnya di sektor ini. Ketiga, keterbatasan dana
atau modal bagi nelayan. Masalah permodalan ini karena akses pembiayaan
yang tidak dimiliki nelayan yang disebabkan ketidakmampuannya
menyediakan agunan, terbatasnya jumlah dan jangkauan operasi bank
sementara para nelayan rata-rata hidup di daerah pesisir wilayah
Indonesia bagian Timur dan kurang mengerti tentang skema pengajuan
pembiayaan pada bank, kondisi aktivitas ekonomi nelayan yang besifat
tidak tetap, padahal bank butuh pembiayaan <em>short term</em>untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas. Akumulasi dari permasalahan di atas
menyebabkan jumlah kredit yang disalurkan ke sektor perikanan tangkap
masih sangat terbatas.<br />
Strategi yang diusulkan<br />
<ul>
<li>Penyuluhan
dan juga kerjasama dari Pihak Perguruan tinggi dalam meningkatkan
kualitas SDM nelayan, terutama melalui program KKN mahasiswa. Agar
nelayan mampu menggunakan teknologi yang terbaru, memahami skema
pengelolaan keuangan dan pengajuan pembiayaan ke bank. juga pembuatan
laporan keuangan yang dapat diaudit bank.</li>
<li>Pendirian pabrik es
dan pengalengan ikan di tiap pelabuhan dengan pembiayaan pihak bank
syari’ah untuk memastikan hasil tangkapan ikan tidak membusuk percuma
dan dapat disalurkan ke pos-pos penjualan di daerah lain.</li>
<li>Penyediaan
akses penjualan hasil ikan tangkapan ataupun yang sudah diolah pada
pihak perusahaan swasta seperti pabrik sarden, pabrik pembuatan tepung
ikan atau mata rantai distribusi ke daerah lain.</li>
<li>Pembiayaan bank
sayri’ah pada nelayan tradisional khusus pada pengadaan barang
produktif untuk melakukan penangkapan ikan. Seperti pembiayaan pembelian
jaring, solar dll. Leasing dilakukan demi mencegah terjadinya hutang
konsumtif yang nantinya menimbulkan kredit macet. Mengingat gaya hidup
nelayan tradisional masih relatif konsumtif dan kurang memahami
managemen pengelolaan keuangan rumah tangga.</li>
<li>Mekanisme
subtitutif tengkulak oleh bank syari’ah. Keberadaan tengkulak disisi
lain memang merugikan nelayan. Mengingat penetapan bunga mereka yang
sangat tinggi. Namun disisi lain tengkulak memiliki fungsi lain, yaitu
sebagai pengepul. Sebuah mata rantai distribusi yang <em>significant</em>
bagi sektor perikanan kita. Karena hasil tangkapan nelayan akan harus
segera didistribusikan. Mengingat ikan dan hasil laut tidak dapat
disimpan lama tanpa pengolahan khusus. Sedangkan nelayan penangkap ikan
skala kecil rata-rata masih belum mampu mengolah hasil tangkapan agar
bisa awet. Intervensi bank syari’ah disini meniru kesuksesan intervensi
bulog pada masa presiden Suharto yang sukses memajukan pertanian kita.
Bank syari’ah dipilih karena mengingat aktivitas bank konvensional
dibatasi pada sektor ini. Bank syari’ah disini tidak hanya membiayai
pemodalan hutang produktif saja, namun juga bertindak sebagai pengepul
ikan dan hasil laut lainya. Yang nantinya akan langsung disalurkan pada
perusahaan pengalengan ikan, perusahaan penghasil tepung ikan dll. Bank
syari’ah dapat pula menunjuk mitra UMKM untuk melakukan alih tugas
sebagai pengepul. Pembayaran hutang juga dapat menjadi lebih <em>flexible</em>
dengan penyetoran hasil perikanan yang telah ditangkap nelayan.
Tentunya dengan standarisasi mutu juga harga dasar minimum yang sudah
ditentukan, demi menjaga kualitas hasil laut yang nantinya akan
disetorkan pada perusahaan.</li>
<li>Penanaman mangrove dan serangkaian
kegiatan CSR perusahaan untuk menjamin keberlangsungan ekosistem laut
yang terjaga. Perusahaan pengepul, pengalengan, penghasil tepung ikan,
perlu melakukan kegiatan penjagaan ekosistem laut kita. Mengingat dampak
kerusakan ekosistem laut akan mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.
Yang secara tidak langsung akan berimbas pada kualitas ikan yang
disetorkan pada mereka. Hal ini juga sesuai dengan CSR yang dibebankan
pemerintah kepada mereka.</li>
<li>Pemberian beasiswa daerah untuk putra
petani dengan konsekwensi kembali dan membangun daerah. Pembangunan SDM
adalah hal yang mutlak dalam pembangunan masyarakat kita. Akan lebih
mudah jika yang membangun dan melakukan penyuluhan adalah putra daerah
itu sendiri. Mengingat bahwa mereka tumbuh besar dan mengenal kultur
masyarakat daerah itu sedari kecil. Tentunya mereka akan lebih mudah
berkomunikasi dan memberikan kebijakan pembangunan yang lebih tepat
untuk daerahnya. Pemberian penyuluhan pada nelayan mungkin dapat menjadi
jalan cepat, namun disisi lain, penyuluhan berfokus pada pengetahuan
aplikatif tanpa meliputi ilmu dasar. Penguasaan sarjana tentunya lebih
mendalam, dan lebih mampu menemukan inovasi-inovasi yang diperlukan demi
memajukan sektor peikanan di daerahnya.</li>
</ul>
Referensi :<br />
Anonim. “Anggaran KKP Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan”. diakses dari kaltimpost.com edisi 17 Juni 2015<br />
Muhammad Idris. “Ada Kredit Untuk Nelayan Dengan Bunga 12%”. diakses dari detikfinance.com edisi 03-11-2015<br />
<h2>
Nugroho
Meidinata dan Sayyida Ikrima. “Kesiapan Sektor Perikanan dan Kelautan
Menghadapai AEC 2015”. diakses dari website BPPM Primordina edisi
08-04-2014</h2>
Syarif Hidayatulloh. “Ironi Nelayan di Negeri Surga Maritim” . Koran Sindo edisi Edisi 04-04-2016<br />
Wahyu Sudoyo. “Pemerintah Diminta Terapkan Strategi Jangka Pendek Untuk Nelayan”. beritasatu.com edisi 13 Desember 2015<br />
Yogie Respati. “Mau Masuk ke Pembiayaan Maritim Ini Syaratnya!”. MySharing.com edisi 30-12-2014<br />
<br /><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 612px;"><tbody>
<tr><td rowspan="5" valign="top" width="26"><br /></td><td valign="top" width="151"><br /></td><td valign="top" width="435"><br /></td><td valign="top" width="151"><br /></td><td valign="top" width="435"><br /></td><td valign="top" width="151"><br /></td><td valign="top" width="435"><br /></td><td valign="top" width="151"><br /></td><td valign="top" width="435"><br /></td><td valign="top" width="151"><br /></td><td valign="top" width="435"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-55782205467310924472016-04-21T09:26:00.000-07:002016-04-21T09:26:14.927-07:00mengatasi bully-ing tanpa menjadi bully-erstau ngak sih......................<br />
<br />
bukan bermaksud sombong...........<br />
<br />
apalagi sok songong.....<br />
<br />
tapi aku ini nih,,, dah biassa keles di bully sejak SD sampai SMP<br />
<br />
jadi bisa dibilang agak master lah soal gamana sakitnya kaum marginal di bully<br />
<br />
hahahaha<br />
<br />
jadi, teman-teman, seperti yang aq bilang, dari SD sampai SMP kan aku dah di bully nih, kok bisa yah, di SMA aku nggak di bully???<br />
<br />
<br />
eng ing eng....<br />
<br />
jawabanya adalah.....<br />
<br />
<br />
karena semasa SMP aku mempelajari hubungan antar makhluk hidup dalam pelajaran biologi<br />
<br />
nah, menurut biologi. hubungan anatar makhluk hidup itu dikelompokan menjadi 3<br />
<br />
1. parasitisme<br />
<br />
2. komensalisme<br />
<br />
3. mutualisme<br />
<br />
4. komersialisme<br />
<br />
<br />
ups! lupakan yang nomer 4, itu asal-asalanku saja.<br />
<br />
jadi teman, dalam strata parasitisme, dimana ada parasit yang bergantung kehidupanya dengan menyedot sari makanan si inang. maka si inang akan melakukan segala mekanisme yang dapat dilakukanya untuk memusnahkan si parasit. jadi, kalau kita merasa menjadi makhluk yang ingin dimusnahkan, itu bisa jadi...bisa jadi loh ya, ngak selalu, tepi kemungkinan karena kita menjadi parasit bagi orang tersebut. alias kita merugikan dia<br />
<br />
sedang kalam hubungan komensalisme, tidak ada yang dirugikan, namun kita menebeng hidup pada si inang. dalam hal ini posisi kita juga tetap rentan di bully<br />
<br />
u know why?, it is simple. kalau kita ngak berkontribusi dalam hidup seseorang, maka kita tidak akan memiliki bargaining position<br />
<br />
posisi kita lemah dan rentan di bully<br />
<br />
nah! jadi, jika kita tidak ingin di bully<br />
<br />
kita harus berkontribusi, harus jadi sosok yang kuat. bertekad kuat sekeras baja. meyakini bahwa baik kita maupun mereka sama-sama manusia. sama-sama lemah. dan bisa dikalahkan.<br />
<br />
jadi, trik ku untuk lepas dari bully-ing semasa SMA adalah<br />
<br />
a. PDKT dengan geng terKuat dalam bully-ing : setiap orang, pastinya punya kemampuan, kelebihan, manfaat etc.<br />
dan dalam hal ini, kemampuanku adalah di otak, jadi (maaf jujur) aku sering ngasih contekan ke mereka. ups! bully me, n say goodby to me in your exam<br />
<br />
<br />
b. aku berprestasi dan menjalin kedekatan dengan guru. jadinya pembully agak sungkan. kan ada guru yang berpihak padaku , kalo aku ngadu, hahahaha say me coward, but i should survive no matter what. all is fair in war.<br />
<br />
<br />
c. aku ngak memberi kesempatan untuk mereka melihat rasa takutku. serius ini, pembully akan semakin suka jika ,,,,ketika mereka membully, si mangsa tampak lemah dan pasrah. takut, tidak melawan. kalian tau, ,,,pemerkosa, selalu mencari subyek mudah untuk diringkus, berambut panjang (mudah dijambak), tampak penakut, tidak membawa payung atau benda lain yang kemungkinan bisa dijadikan senjata, memakai rok (rok lebih mudah dibuka daripada celana), sering bermain hp (orang yg kurang fokus lebih mudah diringkus).<br />
<br />
jadi intinya, jadilah pribadi yang suka melawan. takut?, wajar, tapi selalu ingat untuk melawan setiap tindak pembully-an. tatap tajam mata si pembully tanpa berkedip (latian di depan cermin kalo perlu)<br />
<br />
d. belajar bela diri, atau kalian sama sekali tidak berbakat di olah fisik macam aku, berpostur kecil dan lemah. minimal, kalian tau dasar-dasar bela diri ketika terjepit saja. misal mematahkan leher, mencolok mata, mematahkan kelingking dll.<br />
<br />
e. ikut komunitas positif. macam rohis, osis, bahasa inggris dll<br />
kalian tau kan, serigala lebih suka menyerang mangsa yang sendiri daripada mangsa yang bergerombol. melihat kita dikelilingi orang lain, pembully biasanya agak turun hasratnya untuk membully. seperti yang kubilang, mangsa yang mudah itu lebih menarik bagi mereka<br />
<br />
f. berusaha menjdai pribadi yang ramah. kalian tau, aku itu introvert sejati, kamar selalu lebih menarik dari pesta. gunung dan pantai selalu lebih menggoda daripada cafe dan mall. namun, aku memaksakan diriku untuk menyapa setiap orang di kelas ketika baru datang. tak terkecuali para pembully. yah, setidaknya membuat mereka sungkan untuk membully.<br />
<br />
<br />
jadi, selamat mencoba. say no to bullying!. sekian.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-39582885397931756012016-04-10T20:50:00.001-07:002016-04-10T20:50:43.485-07:00pak edy, great teacher onizuka versi jawaNamanya pak Edy. Sebagai guru M.I. di sebuah sekolah desa, beliau mengajar pelajaran IPS merangkap guru olahraga merangkap pembina pramuka. Ia termasuk guru muda kala itu, sukuan istilahnya, tentu saja dengan gaji sangat luar biasa kecil dan jauh dari cukup untuk biaya hidup. Namun, hal itu tidak mengurangi dedikasi beliau dalam mengajar. Untuk menambah penghasilan ibu beliau menjual jajanan kecil di kantin sekolah.<br /><br /> Secara fisik pak edy memiliki postur yang tinggi, suaranya keras, hidungnya mancung melebihi rata-rata, begitu juga jerawatnya, iseng-iseng aku pernah menghitungnya, dan luar biasa, jumlahnya melebihi jari-jariku. Ketika beliau mengajar pelajaran IPS kala itu, aku membandingkan wajahnya dengan gambar kontur pegunungan di dataran cina yang ditunjukanya dengan penuh semangat. Hahahaha. Ketika beliau menghukumku, dan aku merasa kesal, aku selalu menghitung jerawat berikut kawah bekas jerawatnya. Lantas jadilah aku terkikik-kikik macang orang gila atau kesurupan. <br /><br /><br />Murid-murid yang lain akan merinding sementara beliau akan tertular tawaku. Lantas bertanya apa yang menyebabkan tawa terkikik miliku muncul. Dan bisa ditebak, posisipun berganti, gantian beliau yang marah, aku merinding, dan murid-murid yang lain tertawa. Sial! Mulutku selalu apa-adanya dan tanpa tendeg aling-aling ketika menjawab sesuatu.<br /> <br /><br />Pak Edy lain dari guru yang lain dalam mengajar, ia sangat suka memberi murid-muridnya tantangan. Bayangkan, ketika kami kelas 4SD, kami sudah diharuskan menghapal peta buta, berikut nama negara-negara dunia,ibu kota serta kota penting lainya, juga SDA masing-masing. Kata beliau, agar kita bisa maju, maka kita harus memetakan potensi masing-masing daerah, dan membius kami dengan rencana-rencana konyol seputar mengeksploitasinya. Konyol kubilang, karena kami saat itu hanyalah anak tingkat sekolah dasar di sebuah madrasah ibtidaiyah swasta (saat itu kami belum berstatus sekolah negeri), di sebuah sekolah desa pula. Dan yang lebih konyolnya, kala itu aku demikian percaya dan menghapal satu demi satu bagian dari peta buta itu. Anak kecil memang mudah diprovokatori.<br /><br /><br />Padahal kala itu usia rata-rata kami tak lebih dari 10 tahun. Kebanyakan orang tua kami adalah petani dan buruh tani, beberapa menjadi kalangan elit dengan menyandang status sebagai anak guru. Sekolah adalah kemewahan bagi sebagian besar dari kami. Tak ada jaminan bahwa orang tua kami tidak akan sakit, lantas terpaksa membuat kami membantu mencari nafkah di sawah. Dan itu berarti kami putus sekolah. SPP kami mungkin tak mahal, buku paket sekolah kami dipinjami kakak kelas, seragam bisa pula dari warisan tetangga, tapi perut perlu diisi, biaya perut tak bisa dinego seperti biaya sekolah. Tak sekolah tak mati. Demikian pemikiran sebagian besar orang tua kami. <br /><br /><br />Jadilah motivasi-motivasi pak Edy seputar melanglang buana ke berbagai negara dunia dan mengekploitasi potensi daerah disana menjadi demikian konyol dimataku. Beh! Menghapal petanya saja sudah demikian rumit begini, apalagi pergi kesana dan mengelola SDA-nya. Tapi sekali lagi, pemikiran itu muncul setelah aku sukses diprovokatorinya, dan hafal bagian demi bagian dari peta buta itu di luar kepala. <br />Suatu ketika kami disuruhnya menggambar peta skala. Niat beliau meracuni kami untuk melanglang buana keberbagai negara dunia nampaknya memang benar-benar serius. Sampai galau setengah mati kami mengerjakanya.<br />Apalah-apalah tugas itu. Jauh men....<br /><br /> jauh.... <br /><br />jauh dekat 3ribu (itu tarif angkot keles)<br /><br />bisa makan layak saja rasanya sudah cukup puas. Tapi, sialnya, aku yang demikian polos dan lugu berhasil untuk semakin teracuni juga, jadilah rambutku yang awalnya lurus macam potongan bob, menjadi keriting macam pak Edy. Setiap hari kerjaku membolak-dan balik peta buta dan merancau mimpi kesana. Hahaha melanjutkan ke SMP saja aku tak ada rencana. Persetan dengan masa depan. Hidupku Cuek bebek dan mengalir begitu saja. Tanpa rencana. Ini, mau keluar negeri.<br />Bukan, bukan karena tak ada biaya. Aku termasuk manusia yang beruntung karena meski kakek dan moyangku petani sejati, yang setia berada di garis kemiskinan. Namun ketika usiaku 7 bulan dan ibuku memutuskan bercerai dari ayahku. Ibuku nekad berangkat sebagai TKW ke Arab Saudi. Jadilah aku termasuk manusia beruntung yang jarang menunggak SPP dan telat membayar iuran. Meski sikap irit bin pelit bin medit neneku yang keterlaluan, namun SPP dan perangkat pembelajaran adalah prioritas bagi keluargaku.<br /><br /><br />Jangan dulu men-judge-ku kurang ajar dengan menjuluki neneku sendiri sebagai titisan nyai bagendit (tokoh mitologi jabar yg peli dan menjadi rentenir). Karena kenyataanya memang begitu. <br /><br />Neneku pernah membuatku memakai seragam bolong dan berangkat sekolah dengan tas kresek sampai aku menjadi bulan-bulanan anak-anak di kelas berikut para guru. Tetapi secara garis besar, kebutuhan pokok-ku untuk sekolah tercukupi. Tak bisa kubilang berlebih, tapi cukuplah. Hah.... kau tau, neneku bergelar cina mata lebar di desa ini. Pelitnya minta ampun. Tapi jangan salah sikap super bersahaja( alias pelit ini) membuat neneku dapat bertahan tanpa tersentuh lintah darat ataupun skema pinjaman berbunga lainya. Tak seperti kebanyakan warga desa ini. Neneku bahkan dapat membeli peata-petak sawah tanpa bantuan orang tuanya. Kalian tau, setiap orang punya sisi keren dan sisi mengesalkanya sendiri. <br /><br /><br />Kembali ke topik, sikap membully anak-anak di sekolahku benar-benar mengerikan, tak hanya ucapan, namun juga beranjak pada tindakan. Pembullyan tak sekedar berupa pengucilan, Buku paketku pernah disobek-sobek, kerudungku pernah dilempari bunglon (ngerti kan kuku bunglon itu kuat sekali ketika mencengkeram. Kerudungku sampai sobek loh. Sangking kuatnya si bungkon mencengkeram, dan jangan bayangkan bunglon yang dipakai menakutiku imut kecil dan lucu, si bunglon sudah tua dan lebih mirip biawak sangking gedenya), ngeri lah pokoknya. <br /><br /><br />Menjadi anak yang berasal dari orang tua yang bercerai sedikit banyak membuatku berada pada posisi termarginalkan. Kalian tau sendiri kan tentang korelasi antara orang desa dan gosip. Dan anak-anak seperti kami suka sekali menguping ketika orang tua kami bergosip, lantas meniru-nirunya. Musuh bersama perlu diciptakan agar hidup kami yang susah dan monoton menjadi lebih berwarna. Jadilah selama 6tahunku di sekolah dasar menjadi ujian penempaan karakterku, tahan bully, tahan banting, meski jelas hatiku ini bukan untuk dibantig-banting.<br /><br /><br />Salah tak salah aku akan tetap di bully dan dijauhi. Hari-hariku kala itu demikian terasa suram. Hitam kelam bagai malam yang mendung dan hujan. Rasanya seperti berada di terowongan casablanca. Melangkah dalam gelap pekat, satu harapan untuk bertemu cahaya di ujung sana. Yang entah kenapa terasa demikian lama. Pernah aku demikian sumpek, membolos sekolah selama satu bulan. Memakai seragam, berangkat sekolah seperti biasa, namun berbelok ke sawah dan bersembunyi lantas menghabiskan waktu di rumpun bambu hingga jam pulang sekolah tiba.<br />Lalu pulang ke rumah bergaya lelah lantas tidur sampai magrib. Sampai laporan dari guru datang ke telinga kakeku, dan akupun sukses dipukuli dengan kayu lamtoro. Amboi kawan!, kalian tau kayu lamtoro itu ajaib sekali, kayunya yang dipilih kakek selalu saja yang kecil dan lentur. Ketika dipakai menyabet kakiku, kayu itu seolah bergetar dan beresonansi. Konon katanya, jin yang merasuki seseorang hingga kesurupan saja kapok dan langsung lari jika dibacakan ayat kursi dan disabet kayu lamtoro.<br /><br /> Itu jin teman!, jin!. <br /><br />Lantas bagaimana denganku?, <br /><br />jangan harap! <br /><br />Aku lebih bebal dari jin sekalipun, <br /><br />Menangis?, iya!.<br /><br />Sakit, iya!. <br /><br />Kapok?, tidak lah yau!,<br /><br />sesakit-sakitnya luka kakiku, lebih sakit luka hatiku diperlakukan bak murid tiri disekolah. Apa-apa saja yang kulakukan selalu salah. Setiap hari ada sajalah akal-akalan anak-anak itu untuk mengerjaiku. Bosan!. Dunia sekolah terasa sempit dan melelahkan kala itu. Aku sudah kelas 4 kala itu. Itu artinya hampir 4 tahun sudah hari-hariku diiisi praktek kesewenang-wenangan mereka. Kakek dan nenek, meski demikian sayang padaku, namun tetap, usia renta beliau-beliau ini membuat aku kurang diperhatikan. Tak ada bantuan pada tugas sekolah. Tak ada pertanyaan seputar apa yang kubutuhkan. Apa yang terjadi selama di sekolah. Jadilah teman-temanku semakin meraja lela saja.<br /><br />Dan kau tau, aku nyaris selalu bolos pada semua pelajaran kecuali pelajaran IPS dan olahraga. Tak perlu merasa aneh. Meski sering sekali mencubit dan menjewerku ketika aku tidak mengerjakan PR, atau ketika aku melamunkan buah mangga yang ranum disamping jendela kelas ketika beliau mengajar. <br /><br /><br />Pak Edy adalah manusia langka berstatus guru yang tidak mendiskriminasikanku. Bukan hanya karena status orang tuaku yang bercerai, sikap dan penampilanku demikian unik. Nyata sekali terlihat bagai barang rapuh yang tak terurus. Berkurang satu atau dua kilo lagi aku bisa dimasukan status kurang gizi. Sikapku cuek dan sama-sekali tidak ramah. Dan anehnya, orang itu masih mau peduli pada anak ajaib macam aku ini. Padahal aku tau sekali betapa mengenaskanya gaji guru sukuan sekolah swasta di desa. Hei, jangan pula bertanya-tanya darimana aku tau beliau sayang padaku dan tidak mendiskriminasikan murid-muridnya. Kami sebagai anak-anak memiliki radar super untuk mengetahui ketulusan orang dewasa. Semacam indra keenam lah istilahnya. Kami memiliki kepekaan pada bahasa tubuh manusia yang mencerminkan rasa sayang melebihi cerminan yang ditampakan oleh bahasa verbal. Dan tak seperti kanak-kanak lain yang biasanya kehilangan kemampuan ini setelah melewati usia balita. Aku masih memilikinya sampai SD. aku tak sekedar GR loh, juga tak sekedar bercanda, ini adalah salah satu buktinya, baiklah akan kuceritakan.<br /><br /><br />Hari ini hari piket. Aku benci piket di musim hujan. Air yang menggenang dimana-mana. Jamur yang demikian cepat tumbuh. Kutu kaki yang meraja lela. Tapak kaki murid-murid kami yang membawa oleh-oleh lumpur ketika berangkat sekolah. Dan guru-guru yang hobi mebuat bergelas-gelas teh hangat melebihi hari-hari tanpa hujan. Jadilah kami yang piket ini harus mencuci jumlah gelas yang nyaris 3x dari hari biasanya. <br /><br /><br />Aku sedang mengabsen nama nama binatang ketika kulit tanganku mulai mengkerut lantaran lamanya bersinggungan dengan sabun dan air. Tak hanya mencuci gelas, aku tadipun harus mengepel lantai kelas yang digambari anak-anak dengan sepatu mereka. Dan jangan bayangkan alat pel kami bergagang kayu macam sekarang. Settingan cerita Ini tahun 90 puluhan kawan, di sebuah sekolah madrasah ibtidaiyah swasta, dan berlokasi di desa pula. Kain pel kami adalah kain pel biru yang harus dipegang dan diperas langsung dengan tangan. Mengepelnyapun harus berjongkok macam inul pelayan seksi. Sudah-sudah, tak usah macam-macam membayangkanya. Pelaku cerita ini adalah anak SD berumur 10 tahun dengan rambut ikal dan badan kerempeng gepeng yang nyaris difatwakan kekurangan gizi. Oke! Kembali kecerita.<br /><br /><br />Membawa baki yang penuh gelas kembali keruang guru, aku sedikit tersenyum. Luka hati akibat jatah piket kelompok yang nyaris semuanya kukerjakan sendiri sedikit pudar, mengingat biasanya bu Endang atau pak Edy akan memberikanku satu atau dua gorengan jatah para guru ketika aku mengembalikan gelas ke almari kaca. Kau tau aku nyaris tak pernah sarapan, tanpa disengaja perutku sering kali berkukuruyuk macam ayam jantan diruang guru. Ditambah dengan tampilan memelasku, maka lengkap sudah. Aku akan memancing naluri keibuan dan kebapakan seseorang. Yah, atau setidakanya naluri semacam yang kalian rasakan ketika ada kucing kurus kering mengeong-ngeong ketika kalian makan di warteg. kalau tak lempar makanan, ya lempar tendangan. Hahaha untungnya di hari piketku aku selalu terjebak dengan dua guru yang baik hati itu. Makanya, ketika para temanku keder untuk mengembalikan gelas-gelas dan piring ke almari kaca di ruang guru. Aku selalu santai saja. Bukanya apa-apa, aku sudah terbiasa menghadapi dan membuang jauh ketakutan tanpa alasan macam itu. Ingat kan betapa 6tahun masa sekolah dasarku ditempa dengan pembullyan dari kalian. Ups!. Tapi memang itu kenyataanya, aku terkadang heran dengan rasa takut dan malu teman-teman ketika menghadapi guru atau maju didepan kelas. Kenapa harus takut pada yang tak menimbulkan luka. Aneh. Tapi, sejak kapan sesuatu yang bernama perasaan itu tak menjadi aneh?. Bukankah perasaan selalu mengesampingkan logika. Tak terarah dan harus dipilah?.<br /><br /><br />Namun sialnya, belum sempat aku ditawari gorengan, Warianti, kawan piketku itu memanggil namaku dari luar ruang guru. Aku sudah pura-pura tuli dan berlambat-lambat menata gelas di almari kaca. Namun sialnya musuh bebuyutanku itu tetap memanggil-manggil namaku. Sampai akhirnya bu Endang mengingatkanku. Kembali aku berkomat-kamit merapal mantra nama binatang. Perutku melilit-lilit lagikah siang ini. Setelah mengangguk untuk kesopanan pada bu Endang akupun keluar. Dengan tampang kesal kutanya singkat dan tepat sasaran.<br /><br />“Ada apa?”<br /><br /><br />“eh, eh, jangan kesal begitu, hasil pengumuman pre-test ujian percobaan UAN sudah keluar loh”, kata Warianti dengan wajah sumringah sambil menunjuk kertas pengumuman yang tampaknya baru ditempelkan didiepan ruang guru. Aku sudah agak curiga dengan senyum sumringah itu. Pasalnya, aku dan warianti ini adalah dua makhluk yang ditakdirkan untuk menjadi musuh alami. Seperti air dan api atau tom and jerry. Warianti adalah makhluk wanita yang suka sekali dengan fashion dan belanja, baginya penampilan nyaris segalanya. Sementara aku adalah makhluk dengan kadar kecuekan diatas rata-rata yang masa bodoh dengan fashion dan tetek bengeknya. Meski kami sama-sama pecinta pasar malam. Aku adalah type yang akan bergabung dengan anak lelaki di stand ikan mas atau gasing dan jajanan. Sementara waria dimanapun tempatnya akan selalu melirik stand accesoris dan baju. <br /><br /><br />Si Waria adalah makhluk terorganisir yang merencanakan semua hal sampai sedetil-detilnya, suka sekali dengan lagu dan gosip. Sementara aku nyaris tak peduli gosip, diri sendiri saja tak ku urusi, apalagi urusan orang lain, hidupku mengalir begitu saja, dan kakeku yang imam masjid akan langsung mematikan radio jika siaran berita kuganti dengan siaran dangdut. Jadilah aku buta lagu, gosip dan fashion. Dunia yang dipuja waria satu ini, bagiku teraba bagai salah satu petak sawah di planet mars, tak terdefinisi. Lantas sebagaimana logika anak SD, akupun di blacklist dari radar pertemanan warianti dan ditendang ke dunia permusuhannya, lagi-lagi tanpa alasan yang jelas dari seorang warianti. Hal yang sama akhirnya kulakukan padanya. Kami pun pada ahirnya sama-sama menjadi 2 tokoh antagonis disini. Hahaha. Aku dengan logika-ku dan warianti dengan emosinya, adalah dua kutub bumi yang taka kan pernah menyatu karena katulistiwa.<br />Kembali ke topik, begitu menemukan namaku diperingkat 5 terbawah. Tiba-tiba aku memahami kenapa tadi si waria ini tersenyum sumringah. Sebenarnya aku tidak peduli berada diperingkat nomer berapapun. Sebelum kemudian si waria ini membua mulutnya.<br /><br />“wah, kamu harus berusaha lagi yah um” waria ini terkikik-kikik.<br /><br /> “kamu mau lanjut ke sekolah mana, kalau aku sih pengen ke SMP 6 Ponorogo”, waria terus saja menyerocos. <br /><br />Pertanyaan seputar aku mau melanjutkan kemana tadi rupanya Cuma sekedar pertanyaan retoris. “seneng deh pastikanya bisa sekolah di kota” kata si waria sambil maju ke papan pengumuman dan menelusuri urutan nama anak-anak lantas berhenti di namanya yang berda di urutan 5 teratas. “apalagi SMP 6 kan sekolah terbaik no 2 seponorogo”. <br />Lah, apa peduliku.pikirku dalam hati<br /><br /> “kamu mau juga ke SMP 6 bareng aku?” Amit-amit, dan ketemu mak lampir kaya kamu yang akan membullyku setiap hari lagi. <br /><br />“eh, lupa. Kamu kan 5 terbawah kan ya. Jadi ngak bisa masuk SMPN 6. Ke MTS XXY saja. Disana semua yang daftar pasti diterima”. Kata si waria sambil berlalu menuju kelas begitu saja. Meninggalkanku dengan harga diriku yang tercabik-cabik. Kalian tau MTS XXY itu adalah sekolah paling termarginalkan di desaku. Muridnya bisa dihitung dengan jari tangan. Tentu saja semua yang daftar diterima. Lha wong ada yang mau daftar saja sudah syukur.<br /><br />“waria!” panggilku<br /><br />Dia langsung saja berbalik. Menghentak-hentakan kakinya kesal. Kalu di film kartun, mukanya pasti sudah sangat merah dan telinganya keluar asap. Tapi sayangnya ini dunia nyata. Jadinya di mataku yang sedang kulihat hanya gaya macam bebek ngamuk, berkoek-koek dan bergoyang-goyang tak jelas. Kwek koek, kwek koek. Telolet teblung!.<br /><br />“anti!, panggil aku anti”. Saat ini sedang nge-trend sinetron tersanjung yang level mbuletisasinya membuat sinetron <br />ini sampai pada session 7. Nah, tokoh utama sinetron ini bernama anti dan menginspirasi si waria untuk menyatakan secara langsung didepan anak-anak bahwa nama panggilanya berganti menjadi anti. Beh! Anti nyamuk kali. Padahal kalau sedang tidak kesal akibat ulahnya yang mengesalkan. Si waria ini lumayan mirip wajahnya dengan si tokoh utama sinetron itu. Wajah mereka sama-sama manis khas orang jawa dan rambut mereka sama-sama lurus tebal dan berkilau.<br />“anti nyamuk, ada ulat tuh di kerudung bagian belakangmu”, kataku sambil memindahkan ulat dari daun di pot ruang guru kekerudung si waria.<br /><br />Dan langsung saja si waria heboh dan terlunjak-lunjak sambil menangis ketakutan. Aku?, jangan harap aku berbelas kasian. Langsung saja aku beranjak ke kelas sementara anak-anak dan guru berdatangan pada asal suara kehebohan a.k.a warianti. Lebay menurutku, mengingat seekor ulat kecil hanya menyebabkan gatal-gatal dan tak akan membuat mati. Sementara aku, kembali duduk di bangku kalas deret no 2. Sambil menyembunyikan kepalaku dengan menelungkup di meja. Menahan tawa terkikiku pada ulah lucu si waria.<br /><br />Hari itu kembali berlalu dengan ceria. Meski perutku melilit-lilit lantaran lapar. Tapi setiap membayangkan tingkah super heboh si waria pagi tadi. Moodku kembali membaik. Kudengar-dengar kami juga akan pulang cepat lantaran besok ujian nasional. Kupandangi mangga2 ranum yang bergelantungan pada pohon diluar jendela kelas. Kuelus perutku yang berkukuruyuk macam ayam jantan. Cacing-cacing diperutku sudah berdemo. Mungkin karena kesal karena sudah berdemo sedari tadi dan tidak jua mendapat makanan, mereka memakai jasa buldozer untuk menggerus diding lambungku. Jadilah perutku terasa perih sekali.<br /><br />“haduh... anak ini, kalau dia ajar kok melamun saja ” kata pak Edy sambil menjewer telingaku. “dengar tidak pengumuman tadi, besok UAN, datangnyatidak boleh telat, pakai seragam lengkap, bawa pensil 2B dan kartu ujian. Atau mendingan tidak usah ujian”, kata pak Edy sambil memelintir daun telingaku lebih keras.<br /><br />“iya pak, iya”, kataku sambil berusaha melepaskan diri dari jeweran maut itu.<br /><br /><b>ESOKNYA <i><strike></strike></i></b><br /><br />Hujan dan tidur adalah dua sejoli yang tak terpisahkan. kombinasi yang pas racikan dari seorang masterpiece kehidupan yang sering kita sebut TUHAN. dan kini, kombinasi itu menggodaku. Akupun melirik kasur buluk yang jebol disana-sini dan tanpa seprai itu. Senyum miring kusunggingkan. Hehehe. Katanya kalau tak berseragam lengkapkan, tak boleh ujian. Pikirku beralasan. Padahal aku hanya ingin kembali meringkuk di atas kasur. Sudah setengah jam kucari dasi sekolahku itu. Namun belum juga ketemu.<br /><br /><br />Hei! Jangan heran kawan, aku sudah bilang kan sedari awal tulisan ini, aku ini punya karakter yang cuek bebek sekali, apalagi kala itu aku tak begitu paham tentang betapa pentinya ujian nasional itu. Dan kupikir seperti ujian sekolah yang biasanya. Aku bisa ujian susulan nanti ketika masuk.<br /><br /><br />Jadilah aku melompat keatas ranjang selayaknya kanguru dan memeluk bantal yang tak bisa debut bantal karena sangking tipisnya itu. Menutupkan bantal ke kepalaku dengan penuh kebahagiaan. Selain membaca cerita, hobiku adalah tidur. Tiba-tiba ditengah mimpi indahku makan ayam goreng, terdeng suara pak Edy yang memanggil-manggil. Beh! Ini lagi enak-enaknya makan ayam pak, sedang tidak ingin berbagi dengan siapapun. Kataku kesal. Tiba-tiba pipiku terasa ditepuk-tepuk. Gila saja, rasanya demikian terasa nyata. Tapi itu nyaris tak mungkin. Bagaimana mungkin pak Edy tau rumahku, masuk kedalam dan membangunkanku sendiri. Memang pak Edy tau rumahku. Pikirku asal. Sampai tepukan itu sedikit keras dan terasa lebih ke arah tamparan.<br /><br /><br />“bangun-bangun. Anak perempuan kok jam segini baru bangun. Cepat bangun, hari ini ujian nasional!”<br />Pelan-pelan kukucek mataku, pemandangan aneh tapi nyata. Pad Edy ada dirumahku, masuk ke rumah dan membangunkanku di atas kasur bututku. Dan sebelun tanganya bergerak dan menjewerku dengan jeweran cabe rawitnya, aku melompat dari atas kasur dan berkata <br /><br />“anu pak, anu, dasi saya hilang. Katanya kalau ngak berseragam lengkap tidak boleh ikut ujian”, kataku beralasan. <br />“Sudah tidak apa-apa, pakai seragam sekolah yang ada saja”, kata beliau cepat. <br /><br />Lantas dengan menghembuskan nafas panjang akupun beranjak, yah...padahal kan hujan-hujan begini paling enak buat tidur. Ketika memasukan pensil 2B , kartu ujianku secara ajaib raib. Hehe, aku kembali tersenyum, hehehe alamat bisa lanjut tidur ini. <br /><br />“pak, kartu ujian saja tidak ada.....” kataku pura-pura menyesal.<br /><br />“wes ndak papa, pokoknya berangkat sekarang, ini kamu sudah telat ujian setengah jam loh”, kata pak Edy tanpa babibu lagi. Dan akupun tak mampu membantah atau beralasan lagi. Ditengan hujan gerimis, aku dibonceng motor jetcolet milik pak Edy.<br /><br />Ketika aku memasuki ruang ujian, guru penjaga memandangku sambil geleng-geleng kepala, sementara teman sekelas yang lain melihatku dengan pandangan heran. Seolah berkata, masih hidup toh, kupikir sudah terlindas truk, makanya berani datang telat waktu UAN. Sedang aku, hanya cuek, menghampiri guru penjaga, meminta maaf karena terlambat untuk etika kesopanan. Dan berjalan dengan santai menuju bangku tempatku ujian. Yang ternyata berada di tempat paling pojok belakang. Membuatku semakin sukses untuk terkucilkan. Jangankan untuk sekedar mencontek, aku telat, tak sempat dan tak biasa pula mempersiapkan contekan. Jangankan menanyakan jawaban, teman-temanku semuanya pura-pura tuli, bahkan ketika aku hanya hendak meminjam rautan. Sampai akupun meminjam rautan pada guru penjaga ujian. Namun, seolah mendapat ilham, semua soal terasa mudah dan penuh kemantapan kukerjakan. Mungkin kemudahan ini adalah hasil dari kekesalanku pada si waria kemarin, sehingga semalam aku membuka buku kumpulan soal UAN dan mereview pertanyaan dan kunci jawabanya sampai nyaris subuh. Itulah kenapa aku ngantuk sekali pagi ini. <br /><br />Begitu bel tanda waktu ujian sudah habis dibunyikan, akupun mulai memasukan pensil dan penghapusku ke saku baju. Anak-anak berlarian dan bergerombol di depan kelas mendiskusikan jawaban mereka masing-masing tadi. Tak ada satupun yang menanyakan apa jawabanku, bagaimana perasaanku, atau kenapa aku telat tadi. Aku seolah langsung disangkakan sebagai kelompok sampah yang pasti tak kan lulus ujian. Meski sakit, tapi aku pura-pura tak peduli. Toh pedulipun percuma, malah membuat mereka makin bahagia. Aku beranjak ke kantin, tadi ketika memasukan pensil ke saku, aku menemukan pecahan Rp 500. Tanpa berpikir panjang uang siapa, darimana, dan kenapa tiba-tiba ada disakuku, akupun berucap alhamdulillah karena dapat sarapan pecel di kantin sekolah. Kau tau, mungkin cacing-cacing yang rutin berdemo di perutku sudah merasa lelah karena selalu tak kuacuhkan. Lantas pemimpin mereka memutuskan untuk gerilya dan menginvasi otaku. Itulah kenapa aku lambat berpikir dan sering bertindak impulsif ketika lapar. Hahaha. Imajinasiku sangat tinggi kan.<br /><br />Ujian sesi kedua kedua kujalani dengan sama lancarnya. Begitu bel tanda selesai dibunyikan. Aku langsung melesat pulang dan tidak ikut berkumpul dengan teman-teman didepan kelas untuk mendiskusikan jawaban ujian mereka tadi. Selain karena bosan tak diacuhkan, kupikir kegiatan itu hanya akan menambah galau tanpa merubah apa-apa. Toh meski tau jawaban kita ternyata salah, kita tidak akan bisa merubah apa-apa. Jawaban yang sudah ditulis dan dikumpulkan itu tidak bisa dirubah lagi. Galau atau tidak galau nilai kita akan tetap sama. Dan tidak galau lebih enak dari galau. Jadi aku memutuskan untuk tidak galau, dan mengantisipasinya dengan tidak turut berdiskusi bersama kelompok galauers. hahaha<br /><br /> Oiya, sebagai manusia yang dituduh gagal UAN bahkan sebelum pengumuman nilai UAN dikeluarkan, aku memutuskan untuk tidak berharap terlalu banyak, tidak berpikir terlalu banyak, dan tidak menggalau seperti teman-temanku yang notabene memiliki waktu mengerjakan ujian yang lebih banyak dariku. Karenanya, ketika kakeku mendapat bocoran dari guruku bahwa nilai UANku menduduki peringkat tertinggi kedua, aku tidak percaya dan cuek bebek saja. Ah, paling juga gosip lagi. Untuk sekedar melihat nilaiku dipapan pengumuman saja malas. Setelah ujian dan diberi libur panjang. Masa iya aku harus ke sekolah lagi tanpa kepentingan. Sampai ketika aku masuk piket dan melihatnya sendiri di papan pengumuman ruang guru. Namaku jelas tertulis sebagai peringkat no 2. Aku langsung sujud syukur dan berlari pulang kerumah.<br /><br /> Namun kebahagiaanku itu tidak berlangsung lama. Karena esoknya kakeku mendaftarkanku ke SMPN 1 Ponorogo. SMP terfavorit dikotaku. Gedungnya yang megah sama sekali tak menggiurkanku. Bukan apa-apa, letak SMPN 1 Ponorogo tepat di sebelah SMPN 6 Ponorogo. Itu artinya aku akan tetap bertemu si waria setiap hari. Padahal salah satu hal yang kusyukuri dari momen kelulusanku adalah terbebas dari pembullyan si waria. Selain itu, bulu kuduku sedikit meremang begitu melirik anak-anak yang mendaftar di SMP ini. Semuanya nyaris duplikat si waria, mereka tampak dominan, manipulatif , ceria dan modis. Apalagi melihat mobil-mobil orang tua mereka yang berjajar di parkiran, nyaliku semakin ciut. Tepat di sebelahnya adalah sepeda mini kakeku, yang dipakai memboncengku untuk daftar tadi. Sepeda hitam dan karatan itu tampak sangat kontras bersanding dengan mobil-mobil dan motor para wali murid lainya. Kalian tau alram , menyala dengan keras di otaku, tanda pembullyan besar-besaran akan segera berlangsung. Namun mbahku sama sekali tidak mengindahkan keinginanku untuk segera pulang. Aku hanya menarik nafas panjang dan lelah. Yah, setidaknya 3tahun masa SMP tidak akan selama 6tahun masa SD. Hiburku dalam hati. Sekian.<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-911230768766896382015-09-10T09:14:00.002-07:002015-09-10T09:14:59.734-07:00tips mengatasi jerawat bernanahhai hai sobat...kali ini aku mau sharing pengalaman aku soal jerawat bernanah. al kisah tersebutlah suatu hari dimana jerawat aku berjibun dan rimbun. suer deh, rimbun banget kaya daun pohon beringin. dah gitu gede-gede lagi. merah! dan bernanah! OMG!!!!!
sampai ngeri tiap liat kaca. aku coba tuw produk dari la tu***, replon, vi**, Body sho*
bahyangkan, muka gue berasa jadi bahan tester produk-produk jerawat..... (------______-------) dan kenyataanya, nihil! ngak ada hasil! beh! tambah galau, jerawatpun makin nambah
akhirnya aku ke dokter kulit lokal, di suntuk ini itu, obat steroid kali, dan ngak ada efeknya juga (----____----) emak...!!!
padahal aku lumayan bersih loh orangnya, sering cuci muka dll gitu
eh, ternyata sodara-sodara tersebutlah suatu hari dimana aku demam dan sakit gigi parah. ama dokter dikasih dexametason dll
trus sama embahq dibuatin jamu demam rebusan jahe kencur kayu manis sama sereh
believe me or not, jerawat gue yang gedenya masyaallah dah... kering dalam 3hari. jadi ceritanya demam hilang, jerwatapun berkurang keganasanya. bahahahahahahaha untung double dah...
setelah telusur punya telusur, ternyata baik ramuan mbah aku maupun dexametasone punya efek anti inflamasi, alias kasarnya mengurangi peradangan a.k.a jerwat aku meradang sebelum bernanah bos
suer dah aku bersyukur banget pakai alhamdulillah. sebelum ini kalau pas sujud waktu sholat sering galau pas mau nempelin jidat sama hidung di sajadah. secara jerawat gue yang meradang kan ikut kepencet bro! allammak...sakitnya...adubilleh...
hahahahha
oiya selain dari kedua obat alami dan non alami di atas. aku juga akhirnya hunting pembersih yang cocok sama muka aku. sejauh ini, bekas jerawat kan juga perlu dirawat biar ilang dan muka juga harus rutin dibersihkan. produk yang cocok di muka aku wardah anti jerawat, aku pakai pembersih, penyegar/toner, scrub, pelembab, salep jerawt, anti uv/sunscreen.
yang anti jerawat loh yah, bukan yang withenin/pemutih ataupun yang anti aging. bisa tambah parah kalau pas berjerawat pakai produk withening.... (aku dah nyoba soalnya. bhahahahahaha lagi serakah, mau bebas jerawt sekaligus mutihin muka, tak combining produk anti jerawat ma withening. akhirnya malah ngak karu-karuan)
selain dari itu asupan makanan juga ikut di atur yah teman, biasakan makan buah yang bersifat mendinginkan dan menjaga pH tubuh tetap basa SETAP HARI. ingat setiap pagi hari sebelum sarapan, pas perut lagi kosong, ,,,
buah yang bersifat mendinginkan itu seperti semangka, bengkuang, pepaya, timun
karena apa yang kita makan sangat menetukan kesehatan kita. dan kesehatan kita akan tercermin pada kesehatan kulit kita....
urangi, kalau ngak bisa menghindari, gorengan, makanan pedas, produk susu dan turunanya, juga daging yang non organik kayak ayam potong broiler
demikian pengalaman aku setelah lepas dari kegalauan jerawat bernanah yang adubileh...selamat mencoba. seneng deh kalau kalian berhasil mengurangi jerawat kaya aku. kan ilmuku jadi bermanfaat getoh...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-7951443612297925682015-09-10T08:44:00.002-07:002015-09-10T08:54:20.793-07:00ramuan alami untuk rambut rontok<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAX-usCYTjwmXgY9ZSP3-KthHbXBsjg8XAS8Rf2dWGru2GdFQSip4qZBkLps-zKeKnEHDGt5sc7sKPDymxZledMq3GvPv7ilF_lVnHK1hBLlK5nnxf9UWn5QvI9xgBCX9fOYm9pz16GeY/s1600/ramuan+alami+untuk+rambut+rontok.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAX-usCYTjwmXgY9ZSP3-KthHbXBsjg8XAS8Rf2dWGru2GdFQSip4qZBkLps-zKeKnEHDGt5sc7sKPDymxZledMq3GvPv7ilF_lVnHK1hBLlK5nnxf9UWn5QvI9xgBCX9fOYm9pz16GeY/s320/ramuan+alami+untuk+rambut+rontok.jpg" /></a><a href="http://www.cuit-lemon.blogspot.com/ramuan-alami-untuk-rambut-rontok"></a>
hallo teman. kali ini aku mau sharing nih. pengalaman soal rambut rontok aku yang parah banget. al kisah tersebutlah suatu hari dimana rambut gue rontok pake banget, pake parah, sayang ngak pake telor. allammak...sampek gue ngeri sendiri. for your information, rontok gue sampai menghantui kedalam mimpi. gimana enggak coba, liat bantal pagi-pagi ada rambut rontok banyak,nyuci seprei juga gitu, liat selokan air pas keramas,lagi-lagi ada rambut rontok, liat baju juga ada rambut rontok, liat kerudung apalagi, buanyak yang nempel-nempel disana. hah! sampe tipis...banget ni rambut, sumpeh loh, berkurang sampai hampir tinggal sepertiga dari ketebalan rambut awal aku. sempet kupikir awalnya,
"emmak...apa anakmu ini rontok gara-gara kena kanker tatau penyakit apa gitu",
eh, ternyata enggak. syukur alhamdulillah deh.
akhirnya aku hunting produk perwatan rambut rontok, mulai tonik, sherum, conditioner, sampho, cem-ceman. mulai brand lokal sampai internasional. dan hasilnya, selmat! ketombe tambah parah dan rontok gak berkurang.
akhirnya aku nyerah deh pake produk-produk itu. nah, pas lagi galau-galaunya. nenek aku ngasih saran. pakai perawatan alami aja, ngak usah yang aneh-aneh. yah, akhirnya aku coba deh pakai yang alami-alami, mulai dari keramas pakai jeruk nipis, lidah buaya, madu, telor ayam kampung sampai daun mankok-an dan kemiri+seledri. hasilnya?, sama aja bos!
rontok lageh, rontok lageh!
tapi soal keramas pakai jeruk nipis, emang sih, ketombe aku berkurang banyak dan rambut jadi halus,,,,banget. tapi yah itu, rontoknya sama aja. nah, setelah uji coba yang kesekian, akhirnya aku nemu ramuan yang oke lah buat ngatasi rontok aku. nih aku kasih ramuanya :
1ruas jahe (kurang lebih 3cm)
3siung bawang merah
1 sendok virgin coconut oil/ minyak kelapa
nah, jahe sama bawang merahnya aku parut dan aku campur ke minyak kelapa. diamkan 5menit lalu oleskan ke rambut dan kulit kepala selama minimal 1 jam. baru deh aku keramas pakai natur anti ketombe yang warna packagingnya biru hitam. aku pernah pakai ramuan ini dengan shampo lain seperti tresem*, emer**, sun***, phanthe** dll tapi ngak bagus hasilnya, mungkin tergantung amal ibadah juga kali yah, hahahhaha bercanda, maksudnya tergantung faktor kecocokan...
kelemahan ramuan ini ada di baunya, suer deh! aq berasa jadi ayam yang lagi di ungkep sebelum digoreng bahahaha secara baunya yah kaya gitu. tapi apa daya, ternyata ramuanya ampuh buat ngrangi rontok aku. apalagi bau shampho naturnya kan khas jamu banget, adubileh dah, , , nih hidung yang biasanya suka banget sama yang wangi-wangi protes terus. hahahhaha
tapi serius deh, rambut aku itu, selain tipis, folikelnya lemah, jadi mudah banget tercerabut ataupun putus, selain itu tumbuhnya jarang. jadi tipis...banget. berasa kaya orang kurang gizi. dah dirawat ini itu tetep aja gitu. baru setelah aq rutin pakai cem-ceman ramuan di atas rambut aku agak-agak keliatan berkurang rontoknya dan tumbuh rambut-rambut kecil gitu. oiya, aku mencoba ramuan ini untuk dirutinkan setiap hari sebelum tidur. secara baunya gitu banget, jadi aku pilih aplikasinya pas malem. kalau siang kan tengsin bos, kalau temen nyium bau bawang dari rambut aku hahaha. ini dah minggu kedua sejak pemakaian, sekitar 14an kali aku pakai. dan sejauh ini efeknya bagus banget. oiya selain memakai ramuan ini, sama mbah aku dirutinkan konsumsi telor ayam jawa mentah dan pisang setiap hari. khasiatnya bagus buat rambut dan badan. ayam jawa kan cenderung organik, ngak pakai suntik dan pakan tambahan yang berbahan kimia. proteinya bagus buat struktur rambut yang kuat. pisang kaya akan zink dan mangan. yah, itu tips dari aku buat mengatasi rambut rontok. BTW, ini perawatan alami loh yah, jangan harap hasil langsung kelihatan dalam 1x pemakaian. aku aplikasi seminggu baru keliatan secara signifikan jumlah rambut rontok yang berkurangnya. :D semalat mencoba! :* semoga cocok juga akaya aku. seneng kan kalau ilmu yang aku dapat bermanfaat buat yang lain.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-16387091536680641622015-06-09T22:02:00.001-07:002015-06-09T22:03:43.934-07:00berkompetensi dalam mencari ilmu, sebuah tetesan embun bagi mereka yang lelah dan dahaga dalam perjalanan panjang mencari ilmuPENDAHULUAN<br />
<br />
<br />
Pembuatan makalah ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk menjadikan kita lebih bersemangat untuk terus mencari ilmu. Perjuangan panjang dan melelahkan para salafussaleh dalam mencari ilmu dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang hendak menyerah dalam menekuni jalan panjang pencarian ilmu. Ilmu adalah selayaknya cahaya dan peta yang menuntun seorang pengelana untuk sampai pada tujuanya ditengah gelapnya belantara malam kehidupan. Tanpa disertai ilmu, hidup seseorang seolah tersesat dan hilang arah. terseok-seok pada onak duri kehidupan bahkan mungkin terjerumus pada kenistaan. Semoga tulisan ini dapat menjadi ladang amal jariah bagi penulis. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
<br />
2.1 Anjuran Mencari Ilmu<br />
Perhatikan baik-baik hadits Rasulullah saw di bawah ini!<br />
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ النَِّبيُ صلى الله عليه وسلم : لاَحَسَدَ إِلاَ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ مَا لاً فَسُِّلطَ عَلىَ هَلَكِتهِ فيِ الَحقّ ِ, وَ رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ الْحِكْمةَ فَهُوَ يَقْضِى ِبهَا وَيُعَلِمُهَا (رواه البجاري)<br />
Artinya :<br />
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)<br />
<br />
Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa hal. Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu pertama menginginkan banyak harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya. Harta ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, kedua menginginkan ilmu seperti yang dimiliki orang lain, kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga diajarkan kepada orang lain dengan ikhlas.<br />
<br />
Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :<br />
<br />
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ (رواه مسلم)<br />
Artinya<br />
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)<br />
<br />
2.2 Faedah dan Keutamaan Mencari Ilmu<br />
Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11<br />
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu; Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan; Berdirilah kamu, maka berdrilah, niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Mujadalah:11)<br />
<br />
Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia ataupun di akhirat.<br />
<br />
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :<br />
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ ْالآخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (رواه الطبراني)<br />
<br />
Artinya<br />
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani)<br />
Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu sebagai berikut :<br />
مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم<br />
<br />
Artinya :<br />
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)<br />
<br />
Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu yang dimanfa’tkan. Manfa’at ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :<br />
1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg manusia kepada jalan yang benar.<br />
2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang yang mulia beserta orang-orang yang beriman.<br />
3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani.<br />
4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat.<br />
5. Tidak akan sampai manusia pada tercapainya tujuan tanpa adanya ilmu. baik tujuan untuk kebaikan dunia ataupun akherat. <br />
6. Ilmu dan pemahaman yang baik mengenai agama akan menjadi cahaya petunjuk seseorang dalam memecahkan persoalan hidupnya.<br />
<br />
2.3 Menentukan Skala Prioritas dalam Mencari Suatu Ilmu : Ilmu yang Fardhu 'ain dan Fardhu Kifayah untuk Dipelajari<br />
Pembagian ilmu Fardu ‘ain<br />
Berkata Syaikh Muhammad Sholeh Al-‘Utsaimin rahimahullah mendefinisikan ilmu fadhu ‘ain :<br />
<br />
وضابطه أن يتوقف عليه معرفة عبادة يريد فعلها أو معاملة يريد القيام بها , فإنه يجب عليه في هذه الحال أن يعرف كيف يتعبد الله بهذه العبادة , وكيف يقوم بهذه المعاملة , وما عدا ذلك من العلم ففرض كفاية<br />
<br />
Dan patokannya (ilmu fardhu ‘ain) adalah suatu ilmu yang menjadi syarat bisa terlaksananya (dengan benar) sebuah ibadah yang hendak dilakukan oleh seorang hamba atau mu’amalah (aktifitas dengan orang lain) yang hendak dikerjakannya, maka pada keadaan ini wajib ia mengetahui (ilmu tentang )bagaimana beribadah kepada Allah dengan ibadah itu, dan (ilmu tentang )bagaimana bermu’amalah dengan aktifitas mu’amalah itu. Adapun ilmu-ilmu selain itu, adalah ilmu fardhu kifayah”1<br />
<br />
Dari keterangan di atas kita ketahui bahwa ruang lingkup ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim dan muslimah adalah perkara yang berkaitan dengan ibadah,yaitu hubungan manusia dengan Allah, dan mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan manusia yang lain.<br />
<br />
Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa diantara bentuk-bentuk ibadah dan mu’amalah, ada yang sebagiannya sama-sama wajib dilakukan oleh setiap orang , namun ada juga bentuk ibadah dan mu’amalah yang hanya mampu dilakukan oleh sebagian orang saja tanpa sebagian orang yang lain atau hanya sebagian orang saja yang berkepentingan untuk segera melakukannya ketika itu, sehingga hanya sebagian orang tersebut saja yang wajib mempelajari hukum-hukumnya, adapun bagi yang lain, tidaklah wajib mempelajarinya.<br />
<br />
Oleh karena itu, dari penjelasan Syaikh Muhammad Sholeh Al-‘Utsaimin rahimahullah di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu Fardu ‘ain terbagi menjadi dua:<br />
<br />
1. Jenis ilmu Fardu ‘ain yang harus dipelajari oleh seluruh mukallafiin (orang-orang yang baligh dan berakal sehat )dimanapun mereka berada dan kapanpun juga.<br />
Jenis ilmu Fardu ‘ain inilah yang disebutkan contoh-contohnya oleh Imam Ahmad,An-Nawawi dan Ulama Lajnah Daimah KSA rahimahumullah, yang sudah dinukilkan fatwanya di artikel bagian ke-1, seperti :<br />
<br />
Mengetahui tauhid dan kebalikannya,yaitu syirik, pokok-pokok keimanan (Rukun Iman) dan Rukun Islam, hukum-hukum sholat, tatacara wudhu`, bersuci dari junub, dan yang semisalnya dan termasuk juga dalam jenis ini, yaitu mengetahui perkara-perkara yang diharomkan dalam Islam,seperti dalam masalah makanan,minuman,pakaian,kehormatan,darah,harta,ucapan dan perbuatan.<br />
<br />
2. Jenis ilmu Fardu ‘ain yang harus dipelajari oleh sebagian mukallafiin saja, yang memiliki kewajiban tertentu yang khusus baginya. Sehingga orang lain yang tidak memiliki kewajiban tersebut, tidak harus mempelajari ilmu itu.<br />
Penjelasan :<br />
<br />
Jenis ilmu Fardu ‘ain yang satu ini, contoh-contohnya diantaranya adalah :<br />
<br />
Ilmu tentang suatu ibadah tertentu bagi orang yang mampu mengerjakannya.Berkata Syaikh Muhammad Sholeh Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan contoh-contoh ilmu fardhu ‘ain:<br />
<br />
من كان عنده مال أن يتعلم أحكام الزكاة ……. من أراد أن يحج أن يتعلم أحكام الحج لأن هذه عبادات متلقاة من الشرع فلابد أن يعلم كيف شرعها الشارع ليعبد الله على بصيرة<br />
<br />
Orang yang memiliki harta wajib mempelajari hukum-hukum zakat…….. demikian pula orang yang hendak menunaikan ibadah haji, wajib baginya mempelajari hukum-hukum haji, karena ibadah itu sumbernya adalah Syari’at, maka wajib mempelajari tata cara ibadah yang disyari’atkan oleh Allah, agar seseorang bisa beribadah kepada-Nya berdasarkan ilmu 2<br />
<br />
Ilmu tentang pekerjaan, profesi atau tugas, agar bisa menunaikan kewajiban pekerjaannya dan agar terhindar dari melakukan keharoman dalam pekerjaannya. Berkata Ibnu Hazm rahimahullah :<br />
ثم فرض على قواد العساكر معرفة السِّير وأحكام الجهاد وقَسْم الغنائم والفيء. ثم فرض على الأمراء والقضاة تعلم الأحكام والأقضية والحدود، وليس تعلم ذلك فرضا على غيرهم<br />
<br />
Selanjutnya, diwajibkan bagi para komandan pasukan untuk mengetahui ilmu tentang strategi mobilitas pasukan, hukum-hukum jihad, pembagian rampasan perang dan fai`.<br />
<br />
Diwajibkan pula bagi para pejabat pemerintahan dan hakim untuk mempelajari hukum-hukum fikih peradilan dan hukuman hudud, akan tetapi mempelajari hal itu tidak wajib bagi selain mereka.3<br />
<br />
Ilmu tentang mu’malah (aktivitas) yang hendak dilakukannya, agar bisa menghindari larangan yang haram dilakukan dan bisa menunaikan kewajibannya terhadap pihak lain. Berkata Syaikh Muhammad Sholeh Al-Munajjid rahimahullah memberi contoh ilmu-ilmu yang termasuk fardhu ‘ain :<br />
ومن ذلك تعلم أحكام البيع والشراء لمن أراد أن يتعامل بذلك ، وكذا أحكام النكاح والطلاق والأطعمة والأشربة وغيرها من المعاملات لمن أراد الإقدام على شيء منها<br />
Dan yang termasuk ilmu fardhu ‘ain adalah mempelajari hukum-hukum jualbeli bagi orang yang hendak melakukan aktifitas jualbeli, demikian pula hukum-hukum nikah, thalaq, makanan, minuman dan mu’amalah selainnya, bagi orang yang hendak melakukan salahsatu bentuk mu’amalah tersebut 4<br />
<br />
Ilmu tentang hukum suatu kejadian kontemporer bagi yang mengalaminya. Berkata An-Nawawi rahimahullah:<br />
<br />
ويجب عليه الاستفتاء إذا نزلت به حادثة يجب عليه علم حكمها فإن لم يجد ببلده من يستفتيه وجب عليه الرحيل إلى من يفتيه وإن بَعُدت داره، وقد رحل خلائق من السلف في المسألة الواحدة الليالي والأيام<br />
“Wajib baginya (seseorang yg tidak tahu hukum suatu kejadian-pent) untuk meminta fatwa, jika mengalami kejadian kontemporer yang harus diketahui hukumnya. Jika di negrinya tidak didapatkan orang yang mampu berfatwa, maka wajib baginya pergi kepada orang yang mampu berfatwa walaupun jauh dari rumahnya. (Di dalam sejarah) beberapa orang Salaf dahulu pergi mencari ilmu tentang satu masalah sampai selama berhari-hari”5.<br />
<br />
2. Ilmu Fardhu Kifayah<br />
Yaitu sebuah ilmu yang jika sudah ada sebagian kaum muslimin yang mempelajarinya dengan mencukupi,maka gugurlah kewajiban tersebut atas seluruh kaum muslimin yang lainnya, namun disunnahkan bagi kaum muslimin yang lainnya tersebut untuk mempelajarinya.<br />
<br />
Berikut nukilan perkataan An-Nawawi rahimahullah :<br />
( القسم الثاني ) فرض الكفاية ، وهو تحصيل ما لا بد للناس منه في إقامة دينهم من العلوم الشرعية ، كحفظ القرآن ، والأحاديث ، وعلومهما ، والأصول ، والفقه ، والنحو ، واللغة ، والتصريف ، ومعرفة رواة الحديث ، والإجماع ، والخلاف ، وأما ما ليس علما شرعيا ، ويحتاج إليه في قوام أمر الدنيا كالطب ، والحساب ففرض كفاية أيضا<br />
<br />
“Jenis Ilmu yang kedua adalah ilmu Fardu Kifayah, yaitu ilmu yang dibutuhkan manusia demi tegaknya agama mereka yang sifatnya harus ada, yaitu berupa ilmu-ilmu Syari’at, seperti : menghafal Alquran, Hadits dan ilmu Hadits, ilmu Ushul, Fikih, Nahwu, Bahasa Arab, Shorof, ilmu perowi Hadits, Ijma’ dan perselisihan Ulama.<br />
<br />
Adapun ilmu yang bukan ilmu Syari’at, namun dibutuhkan untuk tegaknya urusan dunia, seperti kedokteran dan matematika, maka ini termasuk ilmu Fardhu Kifayah juga“6.<br />
Dengan demikian ilmu Fardhu Kifayahpun terbagi menjadi dua, yaitu yang terkait dengan ilmu-ilmu Syar’i dan yang terkait dengan ilmu-ilmu dunia.<br />
<br />
<br />
2.4 Beberapa Tokoh Cendekia Islam dari Masa Kejayaan Islam<br />
<br />
-Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Al-Battani. Ia lebih dikenal dengan panggilan Al-Battani atau Albatenius. Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 M. Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual penyembahan terhadap bintang. Namun ia tak mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih memilih memeluk Islam. Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi. ia meninggalkan Harran menuju Raqqa yang terletak di tepi Sungai Eufrat, di sana ia melanjutkan pendidikannya. Di kota inilah ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan cemerlangnya. Pada saat itu, Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran. Ini disebabkan karena kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, pada 14 September 786 membangun sejumlah istana di kota tersebut. Ini merupakan penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan Al Battani. Usai pembangunan sejumlah istana di Raqqa, kota ini menjadi pusat kegiatan baik ilmu pengetahuan maupun perniagaan yang ramai.<br />
<br />
Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat.Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan. Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang terutama dalam trigonometri. <br />
<br />
<br />
-Al Idris. “Syarif Al Idrisi adalah dosen ilmu Geografi bagi orang-orang Eropa dan senantiasa dianggap sebagai guru di sana selama tiga abad, karena pada waktu itu belum ada suatu peta dunia selain yang telah dibuatnya”. (Goother, ahli sejarah). Al-Idrisi (1100 – 1166 M) dikenal masyarakat Barat sebagai seorang ahli Geografi yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 ons untuk Raja Roger II dari Sicilia (Sekarang kita kenal sebagai nama pulau di selatan Italia). Beberapa mahasiswa menyanjungnya sebagai ahli Geografi terbesar di abad pertengahan. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash Sharif. Ia dilahirkan di Ceuta, Spanyol tahun 493 H/1100 M.<br />
Idris menempuh pendidikannya di Cordova. Seperti Geografer lainnya, ia pun bepergian ke tempat-tempat yang jauh termasuk Asia dan Afrika, untuk mengumpulkan data Geografi. Mayoritas Geografer muslim di masa Idris, telah mampu membuat ukuran permukaan bumi yang akurat. Ketika itu beberapa peta dunia juga telah dibuat, namun tak sesempurna karya Idris. Dari bahan-bahan yang telah dikumpulkan, Idris mengkombinasikan sendiri temuan-temuannya menjadi sebuah pengetahuan baru. Karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari setiap wilayah di dunia. Sehingga saat itu Idris menjadi sangat dikenal dan mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa dan militer. Kemasyhuran Idris dan kompetensinya di bidang Geografi terdengar oleh Roger II, Raja Norman dari Sicilia (1129-1140 M). Roger II mengundang dan memfasilitasi Idris untuk membuat peta dunia paling baru saat itu. Idris menyanggupi, namun ia mengajukan syarat bahwa dalam peta itu ia ingin memasukkan data wilayah Sicilia yang pernah berada di bawah kekuasaan kaum muslimin sebelum Raja Roger berkuasa. Peta pesanan sang Raja diwujudkan Idris ke dalam bentuk bola dunia (globe) seberat 400 ons, yang secara cermat memuat danau dan sungai, kota-kota besar, daratan serta pegunungan. Idris membedakan pula antara tanah yang subur (pertanian) dan tanah yang gersang. Ia juga memasukkan beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu dilengkapi dengan Kitab Al-Rujari (Roger’s book), sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Roger. Buku ini digambarkan sebagai bentuk deskripsi paling teliti dan cermat di dunia pada abad pertengahan.<br />
<br />
<br />
-Al Khawarizmi. Dunia Islam benar-benar sebuah peradaban yang lengkap jika kita mau mempelajarinya. Dari obat-obatan sampai matematika ada di dalamnya, begitu juga para ahlinya. Di antara kita, banyak sekali yang mengenal dan mungkin pernah belajar satu teori matematika yang bernama Algoritma. Sebuah teori yang mempermudah manusia menghitung dalam jumlah besar dengan menggunakan sistem decimal. Jika kita pernah mempelajari, ada satu pertanyaan menarik, pernahkah kita tahu siapa yang pertama kali menemukan dan memperkenalkan rumus Algoritma? Tak lain dan tak bukan adalah orang-orang Islam. Aljabar diambil dari kata depan judul buku yang dikarang oleh Al Khawarizmi, “Al Jabr wa Al Muqabilah”. Dalam buku ini ia merumuskan dan menjelaskan secara detail table trigonometri yang biasa kita pelajari saat ini. Tak hanya itu, jika kita pelajari secara detail, buku ini ternyata mengenalkan teori-teori kalkulus dasar dengan gampang. Selain karya-karyanya di bidang matematika, Al Khawarizmi juga melahirkan karya dalam bidang astronomi. Ia membuat tabel yang mengelompokkan ilmu perbintangan ini. Pada awal abad 12, karya-karya Al Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan yang pertama kali adalah bahasa latin oleh Adelard of bath dan Gerard of Cremona. Kita-kita itu adalah, The Treatise of Arithmetic, Al Muqala fi Hisab Al Jabr wa Al Muqabilah. Di banyak universitas di Eropa, buku-buku karya Al Khawarizmi masih menjadi acuan dan text book untuk mahasiswa di sana sampai pertengahan abad ke enam belas. Karya-karyanya, setelah di terjemahkan dalam bahasa Latin, kemudian menyusul bahasa-bahasa lain seperti bahasa-bahasa yang digunakan di Eropa dan terakhir diterjemahkan dalam bahasa Cina.<br />
<br />
<br />
-Al Mawardi. Khazanah intelektual Islam era kekhalifahan Abbasiyah pernah mengukir sejarah emas dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran keagamaan. Salah satu tokoh terkemuka sekaligus pemikir dan peletak dasar keilmuan politik Islam penyangga kemajuan Abbasiyah itu adalah Al Mawardi. Tokoh yang pernah menjadi qadhi (hakim) dan duta keliling khalifah ini, menjadi penyelamat berbagai kekacauan politik di negaranya, Basrah (kini Irak). “Al Khatib of Baghdad,” tulis seorang orientalis. Ulama penganut mazhab Syafi’i ini bernama lengkap Abu al Hasan Ali bin Habib al Mawardi. Lahir di kota pusat peradaban Islam klasik, Basrah (Baghdad) pada 386 H/975 M, Al Mawardi menerima pendidikan pertamanya di kota kelahirannya. Ia belajar ilmu hukum dari Abul Qasim Abdul Wahid as Saimari, seorang ahli hukum mazhab Syafi’i yang terkenal. Kemudian, pindah ke Baghdad melanjutkan pelajaran hukum, tata bahasa, dan kesusastraan dari Abdullah al Bafi dan Syaikh Abdul Hamid al Isfraini. Dalam waktu singkat ia telah menguasai dengan baik ilmu-ilmu agama, seperti hadis dan fiqh, juga politik, filsafat, etika dan sastra. Sebagai seorang penasihat politik, Al Mawardi menempati kedudukan yang penting di antara sarjana-sarjana Muslim. Dia diakui secara universal sebagai salah seorang ahli hukum terbesar pada zamannya. Al Mawardi mengemukakan fiqh madzhab Syafi’i dalam karya besarnya Al Hawi, yang dipakai sebagai buku rujukan tentang hukum mazhab Syafi’i oleh ahli-ahli hukum di kemudian hari, termasuk Al Isnavi yang sangat memuji buku ini. Buku ini terdiri 8.000 halaman, diringkas oleh Al Mawardi dalam 40 halaman berjudul Al Iqra. Menelaah pemikiran Al Mawardi, bisa dikatakan cukup dengan membaca karyanya, Al Ahkaam Al Shultoniyah (Hukum-hukum Kekuasaan), yang menjadi master piece-nya. Meskipun ia juga menulis beberapa buku lainnya, namun dalam buku //Al Ahkaam Al Shultoniyah// inilah pokok pemikiran dan gagasannya menyatu. Dalam magnum opusnya ini, termuat prinsip-prinsip politik kontemporer dan kekuasaan, yang pada masanya dapat dikatakan sebagai pemikiran maju, bahkan sampai kini sekalipun. Misalnya, dalam buku itu dibahas masalah pengangkatan imamah (kepala negara/pemimpin), pengangkatan menteri, gubernur, panglima perang, jihad bagi kemaslahatan umum, jabatan hakim, jabatan wali pidana. Selain itu, juga dibahas masalah imam shalat, zakat, fa’i dan ghanimah (harta peninggalan dan pampasan perang), ketentuan pemberian tanah, ketentuan daerah-daerah yang berbeda status, hukum seputar tindak kriminal, fasilitas umum, penentuan pajak dan jizyah, masalah protektorat, masalah dokumen negara dan lain sebagainya.<br />
<br />
-Al Zahrawi. Dalam dunia kedokteran, nama Albucasis alias Al Zahrawi tidak pernah luntur. Apalagi bila merunut pada penemuan penyakit hemofilia. Penyakit ini sebenarnya telah ada sejak lama sekali, dan belum memiliki nama. Talmud, yaitu sekumpulan tulisan para rabi Yahudi, 2 abad setelah Masehi menyatakan bahwa seorang bayi laki-laki tidak harus dikhitan jika dua kakak laki-lakinya mengalami kematian akibat dikhitan. Titik terang ditemukan setelah Al Zahrawi pada abad ke-12 menulis dalam bukunya mengenai sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi perdarahan akibat luka kecil. Ia menduga hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan. Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia (haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein (1793 – 1864), pada tahun 1928. Lukas menelusur aneka catatan kedokteran, termasuk tulisan Al Zahrawi atau Albucasis itu. Albucasis lahir sebagai Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi di Al Zahra’a, 6 mil utara Cordoba di Andalusia (sekarang Spanyol), tahun 936. Dia mengawali karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di beberapa sekolah kedokteran. Namanya mulai menjadi perbincangan di dunia kedokteran setelah dia meluncurkan buku yang kemudian menjadi buku paling populer di dunia kedokteran, At-Tasrif liman ‘Ajiza ‘an at-Ta’lif (Metode Pengobatan). Dalam buku itu, ia banyak menguraikan tentang hal-hal baru dalam operasi medis. Apa yang ditulisnya merupakan cetak biru dari apa yang dilakukannya selama 50 tahun melang melintang dalam dunia pengobatan. Bahkan, bukunya dianggap sebagai ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Al Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu operasi. Ada tiga kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengoperasi bagian dalam telinga, instrumen untuk inspeksi internal saluran kencing, dan instrumen untuk membuang sel asing dalam kerongkongan. Di atas semua itu, ia terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengaplikasikan aneka teknik paling tidak untuk 50 jenis operasi yang berbeda. Dia jugalah yang pertama menguraikan secara detil operasi klasik terhadap kanker payudara, lithotrities untuk ‘menggempur’ batu ginjal, dan teknik membuang kista di kelenjar tiroid. Dia juga termasuk salah satu penggagas operasi plastik, atau setidaknya, dialah yang memancangkan prosedur bedah plastik pertama kali.<br />
<br />
Dalam bukunya, Al-Tasrif, Al-Zahrawi mendiskusikan tentang penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan pasca operasi, yang dalam dunia pengobatan modern dikenal sebagai ophthalmologi atau sejenisnya. Dalam penyiapan obat-obatan itu, ia mengenalkan tehnik sublimasi. Al Zahrawi juga ahli dalam bidang kedoteran gigi. Bukunya memuat beberapa piranti penting dalam perawatan gigi. Misalnya thereof, alat yang sangat vital dalam operasi gigi. Di buku yang sama, ia juga mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan problem deformasi gigi serta bagaimana cara untuk mengoreksinya. Ia juga memciptakan sebuah teknik untuk menyiapkan gigi artifisial dan cara memasangnya. Al-Tasrif dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan oleh Gherard of Cremona. Sejumlah editor lain di Eropa mengikutinya, dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka. Buku dengan sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini kemudian masuk ke kampus-kampus dan menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran. Al Zahrawi disebut oleh Pietro Argallata (meninggal tahun 1423) sebagai “Pimpinan segala operasi bedah tanpa keraguan”. Jacques Delechamps (1513-1588), ahli bedah Prancis lainnya, menyebut Al Zahrawi sebagai pemikir jempolan abad pertengahan hingga Renaissance. Ia merujuk komentarnya pada kitab At Tasrif karya Al Zahrawi yang banyak dirujuk dokter-dokter pada masa itu. Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran populer di zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah kematiannya, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya, menurut Dr Cambell, pakar sejarah pengobatan Arab, dimasukkan dalam kurikulum fakultas kedokteran di seluruh belahan Eropa. Dia juga dikenal sebagai fisikawan andal kebanggaan Raja Al-Hakam II dari Spanyol. Setelah malang melintang di dunia kedokteran dengan sejumlah temuan baru, Al Zahrawi berpulang pada tahun 1013. Namanya tercatat dengan tinta emas dalam dunia kedokteran modern hingga kini. keterangan lebih lanjut bisa dibaca pada blog https://tonyoke.wordpress.com/category/dunia-islam/100-tokoh-cendikiawan-muslim/ <br />
<br />
<br />
2.5 Bagaimana Perjuangan Para Salafussalih dalam Mencari Ilmu<br />
<br />
Para ulama dalam mencari ilmu tidaklah dalam waktu yang singkat, cuma satu atau dua hari saja. Bahkan berbulan-bulan, bertahun-tahun, sampai puluhan tahun. Tentu di dalam perjalanan pun banyak gangguan dan rintangan yang harus dihadapi, rasa lapar dan haus, kesusahan, kesengsaraan, dan bahaya-bahaya lain yang mengancam jiwa.<br />
<br />
فقد رحل الإمام أبو عبد الله محمد بن إسحاق بن منده لطلب العلم وعمره عشرون سنة، ورجع إلى بلده وعمره خمسة وستون عاماً، وكانت مدة رحلته خمسة وأربعين عاماً، وسمع فيها العلم وتلقاه عن ألف وسبعمائة شيخ، فلما رجع إلى بلده تزوج وهو ابن خمسة وستين عاماً، ورزق الأولاد، وحدث الناس وعلمهم<br />
<br />
Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ishaq bin Mandah pergi melakukan perjalanan untuk mencari ilmu pada saat umur beliau masih 20 tahun. Beliau kembali ke negerinya ketika sudah berumur 65 tahun. Berarti beliau melakukan perjalanan mencari ilmu selama 45 tahun. Pada waktu tersebut beliau mendengarkan ilmu dan mengambilnya dari 1700 syaikh. Kemudian beliau kembali ke negerinya dan menikah pada usia 65 tahun dan dikaruniai beberapa anak. Kemudian beliau menyampaikan hadits kepada manusia dan mengajarkannya. <br />
<br />
Al-Imam Adz-Dzahabi mengisahkan tentang Baqi bin Makhlad,<br />
أما بقي بن مخلد فقد قام برحلتين إلى الشام والحجاز؛ الأولى استغرقت أربعة عشر عاماً والثانية استمرت عشرين عاماً، وكلها كانت على الأقدام ماشياً كما صرح هو بذلك حيث قال: كل من رحلت إليه فماشياً على قدمي<br />
<br />
“Baqi bin Makhlad melakukan perjalanan dua kali di negeri Syam dan Hijaz; yang pertama memakan waktu 14 tahun, dan yang kedua hingga 20 tahun, semuanya ditempuh dengan berjalan kaki. Sebagaimana yang dia ceritakan sendiri, ‘Setiap orang yang aku pergi kepadanya maka semuanya dengan berjalan dengan kedua kakiku.'”<br />
Dikisahkan, Abdullah bin Al-Qasim Al-‘Ataki Al-Mishri berkeinginan untuk melakukan perjalanan dari Kairo menuju Madinah untuk mencari ilmu kepada Imam Malik. Sedangkan istri Abdullah dalam keadaan hamil. Maka beliau berkata kepada istrinya,<br />
<br />
إني قد عزمت على الرحلة في طلب العلم، وما أراني عائداً إلى مصر إلا بعد مدة طويلة، فإن شئت أن أطلقك طلقتك فتنكحين من شئت، وإن أردت أبقيك في عصمتي فعلت ولكن لا أدري متى سأرجع إليك<br />
<br />
“Sesungguhnya aku ingin sekali melakukan perjalanan untuk mencari ilmu. Aku mengira tidak akan kembali ke Mesir kecuali dalam waktu yang lama. Jika engkau ingin aku menceraikanmu maka aku akan menceraikanmu dan engkau bisa menikah lagi dengan orang yang kamu kehendaki. Jika engkau ingin tetap berada dalam tanggung jawabku maka akan aku lakukan. Akan tetapi aku tidak tahu kapan bisa kembali lagi kepadamu.”<br />
<br />
Istrinya memilih untuk tetap bertahan dan menjadi istrinya. Maka berangkatlah Abdullah bin Al-Qasim ke tempat Imam Malik. Dia berada di sana selama 17 tahun bersama Imam Malik dan tidak melakukan jual beli. Pikirannya tercurah untuk menuntut ilmu. Saat ini, istrinya telah melahirkan seorang anak lelaki dan telah tumbuh dewasa. Abdullah bin Al-Qasim tidak mengetahui kabar tentang kelahiran anaknya dikarenakan berita tentang istrinya telah terputus semenjak dia meninggalkan istrinya. Berkata Abdullah bin Al-Qasim,<br />
<br />
فبينا أنا ذات يوم عند مالك في مجلسه، إذ أقبل علينا حاج مصري شاب ملثم فسلم على مالك ثم قال: أفيكم ابن القاسم؟ فأشاروا إلي، فأقبل علي يعتنقني ويقبل ما بين عيني، ووجدت منه رائحة الولد، فإذا هو ابني الذي تركت زوجتي حاملاً به وقد شب وكبر<br />
<br />
“Suatu saat aku sedang berada di majelisnya Imam Malik. Tiba-tiba datang kepada kami jama’ah haji dari Mesir yang masih muda dengan menutup mukanya kemudian mengucapkan salam kepada Imam Malik dan berkata, ‘Adakah di antara kalian yang bernama Ibnu Al-Qasim?’ Maka mereka menunjuk kepadaku. Lalu dia datang kepadaku, memelukku, dan mencium keningku. Aku mencium bau anak darinya. Ternyata dia adalah anakku yang dulu telah aku tinggalkan bersama istriku dalam keadaan hamil dan sekarang sudah tumbuh besar.”<br />
<br />
<br />
Al-Khatib Al-Baghdadi menjelaskan tentang Al-Imam Al-Bukhari,<br />
والإمام البخاري رحل إلى محـدثي الأمصـار، وكـتب بخراسان والجبال ومدن العراق كلها والحجاز والشام ومصر، وورد بغداد دفعات<br />
<br />
“Al-Imam Al-Bukhari pergi ke banyak ahli hadits di berbagai negeri. Menulis hadits di Khurasan, di gunung-gunung dan kota-kota di Iraq semuanya, di Hijaz, di Syam, dan di Mesir. Datang ke Baghdad beberapa kali.” <br />
<br />
<br />
Al-Imam Al-Bukhari menceritakan tentang dirinya,<br />
كتبت عن ألف شيخ من العلماء وزيادة، وليس عندي حديث إلا أذكر إسناده<br />
<br />
“Aku telah menulis lebih dari seribu syaikh dari kalangan ulama. Dan tidaklah aku memiliki satu hadits pun kecuali aku sebutkan sanadnya.” <br />
Sejarah telah mencatat begitu besarnya kesungguhan para ulama dalam mencari ilmu. Perjuangan yang tak kenal lelah di antara panasnya sengatan terik matahari dan dahsyatnya musim dingin, sampai pun mereka mengorbankan raganya. Sempitnya kehidupan dan susahnya dalam menempuh perjalanan.<br />
<br />
<br />
Al-Imam Adz-Dzahabi mengisahkan tentang perjalanan ‘Umar bin ‘Abdul Karim Ar-Rawasi dalam mencari ilmu,<br />
ورحل عمر بن عبد الكريم الرواسي في طلب العلم، وسمع العلم من ثلاثة آلاف وستمائة شيخ، وفي إحدى رحلاته سقطت بعض أصابعه من شدة البرد والثلج، ولم يكن معه آنذاك ما يتدفأ به<br />
<br />
‘Umar bin ‘Abdul Karim Ar-Rawasi melakukan perjalanan untuk mencari ilmu dan mendengarkan ilmu dari 3.600 syaikh. Pada suatu perjalanan, sebagian jari-jemarinya rontok dikarenakan cuaca yang sangat dingin dan bersalju. Sedangkan tidak ada sesuatu pun padanya untuk menghangatkan badan. <br />
<br />
<br />
Al-Imam Al-Hafizh Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi menceritakan tentang kisahnya dalam mencari ilmu,<br />
بلت الدم في طلبي للحديث مرتين: مرة ببغداد ومرة بمكة؛ وذلك أني كنت أمشي حافياً في سفري لطلب العلم في شدة الحر وعلى الرمضاء المحرقة، فأثر ذلك في جسدي فبلت دماً، وما ركبت دابة قط في طلب الحديث إلا مرة واحدة، وكنت دائماً أحمل كتبي على ظهري في أثناء سفري، حتى استوطنت البلاد وما سألت في حال طلبي للعلم أحداً من الناس مالاً، وكنت أعيش على ما يأتيني الله به من رزق من غير سؤال<br />
<br />
“Aku mengalami kencing darah ketika sedang mencari hadits dua kali; sekali di Baghdad dan sekali di Makkah. Hal itu disebabkan aku berjalan tanpa menggunakan alas kaki dalam perjalananku mencari ilmu di cuaca yang sangat panas di atas gurun yang membakar. Maka hal itu mempengaruhi tubuhku sehingga aku kencing darah. Aku tidak pernah sama sekali menggunakan kendaraan untuk mencari hadits kecuali hanya sekali saja. Aku selalu membawa kitab-kitabku dia atas punggung di dalam menempuh perjalanan sampai suatu negeri. Aku tidak pernah meminta harta kepada seorang pun ketika mencari ilmu. Aku hidup atas rizki yang diberikan oleh Allah kepadaku tanpa meminta-minta.”<br />
<br />
وكابدوا المجد حتى ملَّ أكثرُهُم *** وعانق المجد من أوفى ومن صبرا<br />
لا تحسبن المجد تمراً أنت آكله *** لن تبلغ المجد حتى تَلْعَقَ الصَـبِرَ<br />
<br />
Mereka menahan derita hingga merasa bosan kebanyakan mereka<br />
Kemuliaan akan memeluk orang yang tetap setia dan bersabar<br />
Janganlah kamu anggap kemuliaan itu kurma yang kamu makan<br />
Kamu tidak akan mencapai kemuliaan hingga menjilat kesabaran<br />
<br />
Al-Imam Ibnu Katsir meriwayatkan,<br />
وقال أحمد بن سنان الواسطي: بلغني أن أحمد بن حنبل رهن نعله عند خباز على طعام أخذه منه، عند خروجه من اليمن. وسرقت ثيابه وهو باليمن، فجلس في بيته ورد عليه الباب، وفقده أصحابه، فجاءوا إليه فسألوه فأخبرهم، فعرضوا عليه ذهباً فلم يقبله، ولم يأخذ منهم إلا ديناراً واحداً، ليكتب لهم به ـ أي أخذ الدينار على أن يكون أجرة لما ينسخه لهم من الكتب ـ فكتب لهم بالأجر، رحمه الله تعالى<br />
<br />
Ahmad bin Sinan Al-Wasithi berkata, “Telah sampai kepadaku berita bahwa Ahmad bin Hanbal menggadaikan sandalnya kepada seorang penjual roti karena baju-bajunya dicuri ketika sedang di Yaman. Maka dia duduk di dalam rumahnya dan menutup pintunya. Sahabat-sahabatnya merasa kehilangan. Maka mereka pun mendatanginya dan bertanya kepadanya, maka dia menceritakan keadaannya. Mereka menawarkan emas akan tetapi dia menolaknya. Dia tidak menerima dari mereka kecuali satu dirham sebagai upah menulis untuk mereka. Maksudnya dia mengambil dinar sebagai upah menuliskan kitab untuk mereka. Maka dia menulis untuk mereka dan mendapat upah. Semoga Allah Ta’ala selalu merahmatinya.<br />
<br />
Muhammad bin Abi Hatim bercerita,<br />
خرجت إلى آدم بن أبي إياس، فتخلفت عني نفقتي حتى جعلت أتناول الحشيش ولا أخبر بذلك أحداً، فلما كان اليوم الثالث أتاني آت لم أعرفه فناولني صرة دنانير، وقال: أنفق على نفسك<br />
<br />
“Aku keluar untuk menemui Adam bin Abi Iyas. Perbekalanku datang terlambat sehingga aku terpaksa makan rumput. Dan aku tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun. Setelah hari ketiga, seseorang yang tidak dikenal datang menemuiku kemudian memberikan kantong berisi beberapa dinar dan berkata, ‘Gunakanlah untuk keperluanmu.'” <br />
<br />
MasyaAllah, begitu mengagumkan ketegaran mereka dalam mencari ilmu. Dan apabila dikumpulkan kisah-kisah mereka semua, tentu tulisan ini tidak akan selesai. Keutamaan yang mereka miliki berupa perjuangan mencari ilmu telah menjadi sebab pertolongan Allah untuk agama ini, mereka menghafalkan ilmunya dan menyebarkannya kepada manusia. Karena tidaklah dinamakan ibadah itu jika tanpa ilmu, dengan ilmu syar’i mereka telah menjaga agama ini. Ibrahim bin Adham mengatakan,<br />
<br />
إن الله يدفع البلاء عن هذه الأمة برحلة أهل الحديث<br />
“Sesungguhnya Allah akan menghindarkan malapetaka dari umat ini dengan perjalanan yang dilakukan oleh ahli hadits.”<br />
<br />
Selain itu penjagaan mereka terhadap ilmu yang telah mereka dapatkan sungguh mengagumkan. Mereka gunakan waktu mereka sebaik-baiknya untuk menelah dan mengulang-ulang ilmu yang telah mereka dapatkan.<br />
<br />
Al-Imam Ibnu Katsir mengatakan tentang keadaan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah,<br />
وهذا الإمام البخاري رحمه الله يستيقظ في الليلة الواحدة من نومه، فيوقد السراج ويكتب الفائدة تمر بخاطره، ثم يطفئ سراجه، ثم يقوم مرة أخرى وأخرى، حتى كان يتعدد ذلك منه في الليلة الواحدة قريباً من عشرين مرة<br />
<br />
“Inilah Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah terjaga dalam tidurnya dalam satu malam. Kemudian menyalakan lentera dan menuliskan faedah yang terlintas dalam pikirannya kemudian memadamkan lenteranya. Setelah itu bangun kembali dan demikianlah seterusnya. Hingga hal itu beliau lakukan dalam satu malah hampir 20 kali.” <br />
Ibrahim An-Nakha’i berkata,<br />
<br />
إنه ليطول علي الليل حتى ألقى أصحابي فأذاكرهم<br />
<br />
“Sungguh terkadang malam terasa sangat panjang bagiku, maka aku menemui teman-temanku kemudian aku ajak mereka mengulang pelajaran.”<br />
<br />
Salah seorang dari salaf mengatakan,<br />
<br />
سهري لتنقيح العـلوم ألذ لي *** من وصل غانية وطيب عـناق<br />
وتمايلي طرباً لكـل عـويصة *** أشهى من النغمات للعـشاق<br />
وألذ من نقـر الفـتاة لدفها *** نقري لألقي الرمل عن أوراقي<br />
أأبيت سهران الدجى وتبيته *** نوماً وتبغي بعد ذاك لحـاقي؟<br />
<br />
Begadangku untuk mengoreksi ilmu lebih nikmat bagiku<br />
Daripada hubungan dengan wanita dan indahnya pelukan<br />
Lenggak-lenggokku karena kebahagiaan untuk mengatasi sedikit kesulitan<br />
Lebih aku sukai daripada nyanyian orang yang sedang kasmaran<br />
Dan lebih nikmat dari tepukan gadis pada rebananya<br />
Tepukanku untuk membuang pasir dari kertas-kertasku<br />
Apakah aku yang begadang pada malam hari, sementara engkau semalaman<br />
Hanya tidur, kemudian hendak menyusulku?<br />
<br />
Apa tanggapan anda tentang perkataan di atas? Jujurlah pada masing-masing diri kita. Sungguh jauh dibandingkan mereka. Kita berangan-angan mendapatkan kemuliaan sedangkan pada hakekatnya kita enggan mengikuti jalan mereka. Maka jadikanlah hal ini sebagai lecutan penyemangat bagi kita.<br />
Berapa pun umur kita, tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Imam Ibnu Hazm baru belajar pada usia 26 tahun. Imam Al-Qofal baru belajar pada umur 40 tahun. Bahkan ada ulama yang belajar pada usia 80 tahun. Sungguh ini tidak ada alasan bagi kita untuk menjauh dari majelis ilmu. Pun juga alasan untuk menunda-nundanya. Sampai ajal menjemput kita.<br />
Al-Imam Ahmad memberi teladan bagi kita,<br />
<br />
قال محمد بن إسماعيل الصائغ: مر بنا أحمد بن حنبل ونعلاه في يديه وهو يركض في دروب بغداد ينتقل من حلقة لأخرى، فقام أبي وأخذ بمجامع ثوبه وقال له: يا أبا عبد الله! إلى متى تطلب العلم؟ قال: إلى الموت<br />
<br />
Muhammad bin Isma’il Ash-Shaigh berkata, “Ahmad bin Hanbal melewati kami sambil menenteng kedua sandalnya dengan kedua tangannya. Beliau berlari di jalan-jalan kota Baghdad, berpindah dari satu halaqah ke halaqah yang lain. Maka berdirilah ayahku dan memegang bajunya dan bertanya, ‘Wahai Abu Abdillah! Sampai kapan engkau terus menuntut ilmu?’ Maka beliau menjawab, ‘Sampai mati.'”<br />
<br />
Sesungguhnya apabila ilmu syar’i telah ditinggalkan, maka cita-cita akan menjadi lemah dan berkurang untuk mencapainya. Semoga dengan sedikit kisah kesabaran dan kesungguhan para ulama di dalam menuntut ilmu menjadikan diri kita memiliki semangat untuk mengikuti jejak mereka dan berjalan di atas jalan mereka.<br />
<br />
فكن رجلا رجله في الثرى وهامة همته في الثريا<br />
<br />
Maka jadilah seorang yang kakinya berada di atas tanah<br />
<br />
Sedangkan cita-citanya setinggi bintang tsurayya<br />
<br />
(Ibnul Jauzi)<br />
<br />
<br />
KESIMPULAN<br />
<br />
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan keutamaan dan faedah dalam mencari ilmu. Para pencari ilmu tak hanya akan bermanfaat bagi sesamanya, namun juga akan dimuliakan Allah. kita dapat menentukan skala prioritas, mana ilmu yang wajib dan harus kita pelajari/ fardu 'ain dan mana ilmu yang tak wajib kita pelajari ketika sudah ada orang lain yang mempelajarinya/fardu kifayah. Generasi terdahulu berjuang dengan sungguh-sungguh dalam mencari ilmu melaui perjalanan panjang dan melelahkan dan waktu yang tak bisa dibilang singkat. Dan ilmu memang tak didapat dengan kemudahan dan hidup yang berfoya-foya.<br />
<br />
PESAN UNTUK PEMBACA<br />
<br />
Akibat ketika Malas Mencari Ilmu<br />
Jika kehidupan manusia diibaratkan sebagai sebuah perjalanan, maka ilmu adalah peta dan cahaya yang akan menuntunnya akan sampai pada tujuanya. bahkan seorang tokoh atheis sekaligus cendekiawan barat yang terkenal Albert einsten saja mengakui<br />
<br />
<br />
PENGETAHUAN TANPA AGAMA/MORAL ADALAH BUTA, SEDANG MORAL/AGAMA TANPA PENGETAHUAN ADALAH LUMPUH. <br />
<br />
Ilmu dunia dan Ilmu akherat pada hakekatnya adalah sama-sama pentingnya. berapa banyak tokoh yang dunianya sukses, pangkat harta dan tahta dimilikinya, namun ia pada akhirnya tidak bahagia, bahkan memilih untuk bunuh diri. Pun demikian, berapa banyak ahli ilmu agama yang jalan pencarian nafkahnya tersendat-sendat dan menjadikan ilmunya kurang bermanfaat bagi masyarakat.<br />
Selama kita masih hidup, maka hendaknya kita terus mencari ilmu dan hikmah. Pencarian ilmu adalah bentuk ibadah dan pengabdian kita pada Allah. Mereka yang malas mencari ilmu akan tersesat dari jalan yang ditujunya. Sekian<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Anonim. 2012. diakses dari https://kurnia249che.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-agama/hadist-tentang-menuntut-ilmu/ tanggal 10 Juni 2015 pukul 10.00<br />
<br />
Irahatul munafisah. 2011. diakses dari http://phairha.blogspot.com/2012/11/telaah-materi-dan-klasifikasi-materi_7901.html tanggal 10 Juni 2015 pukul 10.00<br />
<br />
Rizky tulus. 2013. Perjuangan dan Semangat Para Ulama dalam Mencari Ilmu (Sekilas Catatan Penyemangat Hati). berdasarkan Waratsatul Anbiya karya Syaikh Abdul Malik Al-Qoshim diakses dari https://rizkytulus.wordpress.com/2013/06/05/perjuangan-dan-semangat-para-ulama-dalam-mencari-ilmu/ 10 Juni 2015 pukul 10.00<br />
<br />
Sa’id Abu Ukasyah. 2015. diakses dari http://muslim.or.id/manhaj/skala-prioritas-dalam-belajar-agama-islam-1-ilmu-fardhu-ain.html tanggal 10 Juni 2015 pukul 10.00Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-86221517862704631372013-10-21T05:36:00.002-07:002013-10-21T06:04:33.967-07:00PLN bersih, pasti bisa!.<br />
hmm.. jadi keinget gan waktu umur gue masih 3 taon, klo nonton tipi, satu desa musti kumpul dempet-dempetan di rumah tetangga. Pernah suatu ketika mbah ngajari gue baca tulis, pakai lampu teplok (minyak tanah). Pas lagi pertengahan sesi membaca tiba-tiba kucing gue lewat, naek ke pangkuan gue, trus dia diusir sama mbah, lompat, menyenggol lampu, dan bikin lampu teploknya terguling. Alhasil minyaknya tumbah dan bikin kebakaran dimana-mana.<br />
<br />
hahaha itu cerita jaman semboyan <a href="http://www.pln.co.id/">PLN</a> masih listrik masuk desa. sekitaran tahun 91-an gitu. klo sekarang tuh lampu sudah masuk musium kali yah.<br />
<br />
<br />
Tapi percaya atau tidak, saudara gue yang berada dalam garis kemiskinan yang lumayan mengenaskan, sampai bulan mei tahun 2013 ini masih belum punya tipi sama radio di rumahnya. hallo..hari gini ngak ada TV??!. gue yang maniak film pasti ngak betah klo nginep di rumah yang begini.<br />
<br />
rumah saudara gue ini kurang lebih sejam naek motor dari rumah gue di kota Ponorogo tercinta ini..ngak terlalu jauh kan sebenernya?. tapi jauh banget pekembangan fasilitas teknologi informasi disana. warnet aja rasanya bisa di hitung jari. <br />
<br />
Dan agan tau, dari ketiga anak sodara gue tersebut, nyaris semuanya tinggal kelas. Agan tau alasanya kenapa tuh orang ngak punya tipi, bukanya ngak ada duit buat beli tipi, tapi lantaran listrik dia masih gabung sama beberapa rumah tetangganya. istilahnya urunan buat pakai satu jalur listrik gitu. jadi sodara ane ngak bisa beli tipi karna takut mengganggu tetangganya yang laen. takut teganganya ngak kuat, istilah orang pedalaman sana 'njeglek' gitu. trus jangan kate agan tanya kehidupanya dari sisi yang lain, amboi...tertinggal...sekali jendral..akses informasi kesana bener-bener luar biasa, luar biasa ketinggalanya.<br />
<br />
makanya gan, agan bisa bayangin kan betapa pentingnya listrik bagi kepentingan bangsa ini?, banyak gan, banyak banget, dalam industri, dalam pendidikan dalam kesehatan, nyaris semua kemajuan dan pembangunan bangsa bakalan macet total, tal, mental tanpa listrik. Klo ngak ada listrik gimana peralatan operasi di Rumah Sakit bisa beroperasi?, gimana pabrik-pabrik bisa berproduksi?, gimana lampu merah dapat mengatur jalur-jalur kendaraan yang harus lewat duluan, gimana kantor pemerintahan bisa berjalan?. oh men..sepenting itukah listrik bagi kita sekarang?, ya! sepenting itulah.<br />
<br />
listrik ibarat nasi bagi perut pembangunan negara kita. Dan lo bayangin sendiri aja gan, gimana perut bisa beroperasional klo ngak ada nasi yang dicerna?. karenanya jika suatu daerah terpencil akan di bantu pembangunanya. biasanya akan dibangun dulu dua prasarana oleh pemerintah disana, akses jalan raya dan pembangkit listrik, juga sarana tak kasat mata seperti pendidikan dan kesehatan.<br />
<br />
jadi agan bayangin aja sendiri klo sampek pemegang nasi, eh pengelola listrik negara kita ikutan pengen masuk infotaimen dengan tuduhan KKN??. oh men... gimana sebuah bangsa bernama Indonesia ini dapat melaksanakan pembangunanya secara adil dan merata coba?. <br />
<br />
makanya temen-temen di PLN, gue yakin kok pemerintahan kita sekarang ngak pelit buat mensejahterakan PNS. dan gue juga yakin klo agan-agan sekalian pada pinter-pinter. pastinya ngerti lah klo kalian merupakan perpanjangan tangan Tuhan untuk mensejahterakan 200juta lebih nyawa manusia Indonesia, yaitu melalui keputusan-keputusan yang kalian ambil selama di PLN. <br />
<br />
Keputusan-keputusan kalian tersebut, yang diambil berdasarkan data, di sahkan dengan sebuah bubuhan tanda tangan di atas kertas. Namun bisa jadi bakalan mempengaruhi hajat hidup 200juta masyarakat Indonesia, sebuah tanda tangan kalian, sebuah ucapan persetujuan kalian atas disahkanya sebuah kebijakan PLN, sebuah menit usaha sungguh-sungguh dari kalian, bisa jadi menyelamatkan atau menghancurkan sebuah mata rantai pembangunan sebuah bangsa yang bernama Indonesia ini. Makanya gan, ente musti merasa bangga dengan tugas yang Tuhan embankan pada diri kalian ini. Tugas berat yang menyangkut-paut hajat hidup orang banyak. berbanggalah dengan melaksanakan tugas agan dengan baik, mulailah membersihkan diri sendiri, lalu menciptakan <a href="http://www.plnbersih.com/">PLN yang bersih</a> dan semakin bersih dari KKN. teruslah berinovasi untuk mempermudah pemasangan listrik baru, memperbaiki fasilitas yang pelanggan terima dan mempermurah tarif <a href="http://www.plnbersih.com/">listrik di PLN</a>. Okey? :). semangat kawan-kawan di PLN! moga sukses....<br />
<br />
sudah ya gan, jangan lupa tinggalin komentar di <a href="http://www.blogdetik.com/">blog</a> gue.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-24457975760250242052013-06-02T07:30:00.001-07:002013-06-02T07:30:20.660-07:00tumis kangkung irit ala umiketika tanggal tua, uang menipis dan mau masak oseng2 tempe basah ala jawa tengah, tapi ternyata campuran tempe sama tomatnya nyaris abis gegara di cemilin adek. akhirnya kekreatifan saya diuji disini. he2, tiba2 inget cara bikin tumis kangkung dinda. <div>
<br /></div>
<div>
komposisi bahan:</div>
<div>
-kebetulan di sawa banyak banget tumbuh kangkung. ambil kangkung kira2 3 ikat. petikin daunya, batangnya jangan dibuang tapi diiris-iris kecil sekitar 1/2 cm lalu ditempatkan pada wadah yang berbeda. biar tumisnya nanti ada terasa krenyes2.</div>
<div>
-ambil 3 siung bawang merah,</div>
<div>
-1 siung bawang putih</div>
<div>
-sebuah tomat merah besar atau dua bua tomat merah kecil</div>
<div>
-selembar tempe (klo yang dibungkus daun pisang,klo dibungkus plastik ambil sekira 4x4x4cm)</div>
<div>
- sabungkus merica bubuk royco atau 1/2 sendok teh merica gerus.</div>
<div>
-setengah sendok garam dan sejumput kecil gula (sesuai selera)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
prosedur pembuatan :</div>
<div>
- uleg bawang2an, tempe dan tomat. uleg sampai benar-benar alus tanpa menggunakan garam. triknya ada diurutan baan yang di uleg duluan. pertama diuleg bawang puti, lantas bawang merah, lantas tempe, terakir tomat.</div>
<div>
-panaskan wajan, tuang minyak sayur 4sendok.</div>
<div>
-tunggu minyak panas, masukan bumbu alus, tunggu aroma wangi, masukan 2gelas air, aduk, tambakan garam dan gula serta penyedap rasa sesuai selera. #klo suka bisa tambah irisan cabe merah besar atau rawit, tapi kebetulan waktu itu lagi ngak ada.</div>
<div>
-masukan batang kangkung duluan (tunggu 2menit)</div>
<div>
-masukan daun kangkung, tambakan mericanya</div>
<div>
-aduk, tunggu daun kangkung matang.</div>
<div>
jadi deh...</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-15381939669936248962013-06-02T07:13:00.000-07:002013-06-02T07:13:05.698-07:00Ikan bagong saus sambal ijo<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bahan:</div>
<div class="MsoNormal">
-Ikan bagong 1 Kg (ikan laut yang tipis dan besar)</div>
<div class="MsoNormal">
-cabe ijo segar ½ Kg</div>
<div class="MsoNormal">
-bawang merah ½ ons (kurang lebih 15 siung klo gede)</div>
<div class="MsoNormal">
-ebi kering 3sendok</div>
<div class="MsoNormal">
-belimbing sayur (2 buah)</div>
<div class="MsoNormal">
-jeruk nipis (1 klo gede, klo kecil 2)</div>
<div class="MsoNormal">
-garam kasar 1 sendok makan</div>
<div class="MsoNormal">
-gula ½ sendok</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cara membuat</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pertama-tama goreng dulu ikanya pren, tergantung
selera, bisa agak kering bisa super krispi. Tips buat goreng ikan supaya ngak meleduk-leduk,pastikan
minyak yang digunakan benar-benar panas sebelum memasukan ikanya. akan ada keluar
sedikit asap dari penggorengan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Angkat ikan lantas tiriskan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Goreng ebi (sebentar…saja, dengan api kecil). Lantas
tiriskan. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Cuci dulu wajanya. Klo males biasanya aku kecilin
apinya, tuangin air segayung ke wajan, aduk pakek solet. Klo airnya dah agak
panas, sekitar dua menitan lantas aku buang. Jadi deh wajan bersihnya. Klo bingung
liat aja tukang jualan nasi goring di pinggir jalan klo nyuci wajanya gimana.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Abis ntu kukus dulu cabe ijonya. Tiriskan trus
di tumbuk kasar. Ngak perlu ilangin bijinya gan, klo masih ijo bijinya si cabe
empuk, bakalan ancur ndiri waktu ditumbuk.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Selama nunggu cabenya empuk. Selama nunggu
cabenya empuk, alusin dulu bawang merahnya di cobek sampek bener-alus bin
mulus. Biar ngak sengsara nguleknya masukin sesendok garam kasarnya bro.
sisikan bawang yang sudah alus, kemudian ganti pakai cobeknya buat ngalusin si
cabe, tergantung selera sih, Cuma aku emang lebih suka cabenya agak kasar. Klo agan
males ngulekisasi bisa juga di blender. Cuma emang klo dialusin di cobek berasa
lebih mantap.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Wajan yang dah bersih dipanasin dulu,baru tuang
minyak goreng kira-kira 3 sendok. Tunggu keluar aroma wangi trus masukin si
cabe ijo. Kira-kira 4 menitan masukin belimbing sayur/ wuluh yang udah kita
potong gede (kurang lebi 2cm).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->masukin ebinya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->kasih air dikit (1/2 gelas). Masukin setengah
sendok tepung kanji(disini kanji cema sebagai pengental,tergantung suka saus
yang kental apa encer)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1-<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->masukin perasan jeruk nipisnya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1<span style="font-size: 7pt;"> -</span><!--[endif]-->Kasih garam, gula, dan penyedap rasa sesuai
selera. Saunya siap.</div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1<span style="font-size: 7pt;"> -</span><!--[endif]-->Plating ikan di piring lantas tuang saos
diatasnya. Kasih hiasan sesuai selera.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
sebenarnya mau kasih foto asil jadinya si, apadaya da abis duluan :p. baru mikir sharing resep iseng2 berasil punyaku ini di blog. ya... kapan2la klo bikin lagi dan ingat aq upload fotonya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-58512586704305168082013-05-05T09:40:00.000-07:002013-05-05T21:23:05.281-07:00biar awet muda, pakai mobil ini aja..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="text-align: justify;"></span><br />
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Pagi tadi saya menyaksikan sebuah
berita di tv. Pulau Giliyang di Sumenep Madura dinyatakan memiliki
kadar oksigen diatas 21% oleh Badan Lingkungan Hidup Sumenep. Diduga kadar
oksigen yang melebihi batas normal tersebut menjadi menyebabkan penduduknya
berusia panjang hingga melewati angka ratusan tahun dan masih terlihat sehat juga aktif. Wew, agan bisa bayangin sendiri tuh, betapa banyaknya neli (alias
nenek lincah nan perkasa) disana.</span></div>
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKLIE_E5qptuJ2mDS1NVAz8LbHhW0q70yKzzzdubOAg5Jzhs7btbm3n-_O0W0j9Y75mB5HgIBOwu7Nv7CA76boNB0mJGKpRWXfgggjGWrLcxuRvWKJzjzngSEm7LujVAEDpUcykpgogZI/s1600/www.memobee.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKLIE_E5qptuJ2mDS1NVAz8LbHhW0q70yKzzzdubOAg5Jzhs7btbm3n-_O0W0j9Y75mB5HgIBOwu7Nv7CA76boNB0mJGKpRWXfgggjGWrLcxuRvWKJzjzngSEm7LujVAEDpUcykpgogZI/s320/www.memobee.com.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR6V33rYQjpb9EjkBxMytA6mjBeHpmrEEzBDJdm1ZmbYa3LUg7qPD5OKwJBS8ygAE73EdFjicdnY9ZFvLutsTLKkr-rb3sf3PdpnyVfX79erxnExFOQdCpiOzEbDYSNTsNBtG8O_wiCWc/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR6V33rYQjpb9EjkBxMytA6mjBeHpmrEEzBDJdm1ZmbYa3LUg7qPD5OKwJBS8ygAE73EdFjicdnY9ZFvLutsTLKkr-rb3sf3PdpnyVfX79erxnExFOQdCpiOzEbDYSNTsNBtG8O_wiCWc/s1600/1.jpg" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Pict by : <a href="http://eposlima.blogspot.com/">eposlima.blogspot.com </a> pict by: <a href="http://www.memobee.com/">www.memobee.com</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Kabarnya sih kita bisa wisata
kesehatan loh ke pulau ini, cek aja di <a href="http://kabarmadura05.blogspot.com/2012/01/oksigen-giliyang-terbaik-di-dunia.html"><span style="color: windowtext;">http://kabarmadura05.blogspot.com/2012/01/oksigen-giliyang-terbaik-di-dunia.html</span></a>. Tapi ati-ati aja gan klo pas traveling ke
pulau ni trus liat perawan cantik. Klo macem-macem, agan bisa babak belur loh dilemparin
gayung ma neneknya yang perkasa dan awet muda . wkwkwkwkwk </div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMAG4RI2rN8gZ5jY8T_kZKySzYOvS5XmRaYfBNzIgYzXH8T9Sjc9HjOqktb8qw6dmuw2T3day77xWcYVc7OmoiiPa3ZVuMqEKkhVaWc_OBdq_KI1iPVkGzP8b9t0L8DmI_ERbgrAYzh-8/s1600/Nenek+Gayung.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMAG4RI2rN8gZ5jY8T_kZKySzYOvS5XmRaYfBNzIgYzXH8T9Sjc9HjOqktb8qw6dmuw2T3day77xWcYVc7OmoiiPa3ZVuMqEKkhVaWc_OBdq_KI1iPVkGzP8b9t0L8DmI_ERbgrAYzh-8/s320/Nenek+Gayung.png" width="150" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1035" type="#_x0000_t75" style='width:162.75pt;
height:345pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png"
o:title="Nenek Gayung"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pict by: <a href="http://www.duniaberitaterkini.com/">www.duniaberitaterkini.com</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oiya, ngomongin soal kadar
oksigen, ane jadi inget soal kendaraan bermotor nih gan. Biasanya klo soal
polusi udara dan kawan-kawanya, yang sering ditunjuk jadi tersangkanya kan para
kendaraan bermotor. Nah, Daihatsu dengan semboyan <i>Innovation for Tomorrow,</i> mengeluarkan produk-produk baru super beken
yang juga ramah lingkungan, diantaranya adalah…jeng jreng jereng…</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
1) <b><i>All
New Xenia</i> </b>yang pas banget buat agan yang punya keluarga besar dan
sejahtera.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5nTXbeSUeeBU0M239fDF-wcJhGiZr74sTVVUiua25cOMMl3840Hv_cWAq2bg7UskpEUewMEwSLC3Zj4O5fYHEpQ9EeSfkki_GGzAclJXkFwOkDtnXT-z_lqMbIJBGQzdTF-MwYsKGsdU/s1600/xenia_R.png" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5nTXbeSUeeBU0M239fDF-wcJhGiZr74sTVVUiua25cOMMl3840Hv_cWAq2bg7UskpEUewMEwSLC3Zj4O5fYHEpQ9EeSfkki_GGzAclJXkFwOkDtnXT-z_lqMbIJBGQzdTF-MwYsKGsdU/s1600/xenia_R.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75" style='width:112.5pt;
height:66.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"
o:title="xenia_R"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]-->nih desainya gan.. bisa muat banyak
orang kan..<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2) <b><i>Terios</i></b> yang cocok buat
agan yang suka berpetualang melanglang buana bak arjuna mencari cinta :p soalnya
desain sama mesinya asik banget buat petualangan out door gan…terutama klo agan
suka ikutan slalom, eh salah, off road..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV8lnQUiNt9imyPEEEyV9fnv52j4Xs3hiUQG02j4lYP5KCnlHcOa_yJBAfHycmY9lrZxjfD96bVV5gmSRt3jOu8J-NeNQoayVsUXb0qo_kTiVZdG8qLIbxNvLbi2iP0hrokyY86Z3JuU0/s1600/terios_ts.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV8lnQUiNt9imyPEEEyV9fnv52j4Xs3hiUQG02j4lYP5KCnlHcOa_yJBAfHycmY9lrZxjfD96bVV5gmSRt3jOu8J-NeNQoayVsUXb0qo_kTiVZdG8qLIbxNvLbi2iP0hrokyY86Z3JuU0/s1600/terios_ts.png" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_8" o:spid="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" style='width:112.5pt;
height:73.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png"
o:title="terios_ts"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3) <b><i>All New Sirion</i></b> yang gaul
dan unyu-unyu dengan warna biru keunguanya. Cocoklah sekiranya dipakai agan
yang ngaku masih muda :P ..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimV4GjxVz2cLNN7lOMEAPRneYNTjsH01MRfUfVYbk3DiabPMcRPr_2JwapsgaCI4D_y9JdySgpydMXRIjCAk2rZ-m5KGg0YnhhfT1hlSox8TwA38kdIUDR_HrwNzZo-OAOiqS9jz4j9-4/s1600/sirion.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimV4GjxVz2cLNN7lOMEAPRneYNTjsH01MRfUfVYbk3DiabPMcRPr_2JwapsgaCI4D_y9JdySgpydMXRIjCAk2rZ-m5KGg0YnhhfT1hlSox8TwA38kdIUDR_HrwNzZo-OAOiqS9jz4j9-4/s1600/sirion.png" /></a><span style="text-align: justify;"></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
tuh kan,tuh kan unyu banget
warnanya.. udah gitu hemat banget lagi ama BBM, bayangin aja gan, Cuma butuh
seliter BBM buat menempuh 14.5 Km. OMG… ni mobil emang soulmate ane deh, sesuai
banget dengan prinsip <b><i>penghematan sehemat-hematnya</i></b> versi
ane. ehehehe. <span style="text-align: justify;">Makanya ngak salah klo Kementrian
Lingkungan Hidup RI ngasih penghargaan sebagai kendaraan bermotor dengan emisi
gas buang terbaik.</span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
4)Trus <b><i>Luxio</i></b> yang desainya lux abis. Bukan…agan
kagak boleh mandi di dalem ni mobil, maksud ane desainya mewah gitu loh..<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaJaktLVT-PLe1o01fLggKCj4oG2xDHXLm7K-MAq312wxa3dp4S_ro8WeJAKfJztWSIP8QLnDBXmrZ_T9NVU-NBKetg99YYSUuAUuHV467M54FitpDSo04TKvLeaQx2QFUK3ctsk77OFo/s1600/luxio_tiped.png" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaJaktLVT-PLe1o01fLggKCj4oG2xDHXLm7K-MAq312wxa3dp4S_ro8WeJAKfJztWSIP8QLnDBXmrZ_T9NVU-NBKetg99YYSUuAUuHV467M54FitpDSo04TKvLeaQx2QFUK3ctsk77OFo/s1600/luxio_tiped.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" style='width:112.5pt;
height:73.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png"
o:title="luxio_tiped"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
5) Ada juga <b><i>Grand Max MB</i></b> yang cocok
buat agan pembisnis, desain dalem mobil yang luas bikin agan leluasa bawa-bawa
dagangan macam kaen, mug, dll.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGh5S71TOpyoJw6XPahZ1B8s0Aibd88gx7itM0Hkio31Ux2mYbeKc4xMhKzjAOBpMuh7-U97etYcUNfzkvloN45oB8pyxk88Esr01u5N3CyIDfCHys-U_p0RJXnpr-uNxcO6DVdPR2Oow/s1600/granmax_tipeblindvan.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGh5S71TOpyoJw6XPahZ1B8s0Aibd88gx7itM0Hkio31Ux2mYbeKc4xMhKzjAOBpMuh7-U97etYcUNfzkvloN45oB8pyxk88Esr01u5N3CyIDfCHys-U_p0RJXnpr-uNxcO6DVdPR2Oow/s200/granmax_tipeblindvan.png" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
6) Terakhir, ini nih gan inceran
ane, <b><i>Grand
Max PU</i></b> keluaran Daihatsuyang cocok buanguet buat pedagang beras kaya ane.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgASjaSknE71l05x9KXGO1aK0Jl5eq-j-zkqq9RKsEgaaeJFEIUdT8S61jQethHXR2wu-HuWPqFlAghdr-8YQYaO-Cp5-k5kgPuWFY1oLbAtkJD-aEzBWjsTE8EOIPYs9DbJ15cEeVHD3I/s1600/granmax_standar.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgASjaSknE71l05x9KXGO1aK0Jl5eq-j-zkqq9RKsEgaaeJFEIUdT8S61jQethHXR2wu-HuWPqFlAghdr-8YQYaO-Cp5-k5kgPuWFY1oLbAtkJD-aEzBWjsTE8EOIPYs9DbJ15cEeVHD3I/s1600/granmax_standar.png" /></a></div>
Ni mobil bentuknya pick-up, kabinya luas, terluas di kelasnya malahan, jadi ane
klo bawa beras bisa muat banyak. Doain ane menang lomba yah gan, biar bisa
nambah modal buat DP nih mobil. T_T</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_9" o:spid="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:112.5pt;
height:73.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png"
o:title="granmax_standar"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t90" coordsize="21600,21600" o:spt="90" adj="9257,18514,7200"
path="m@4,l@0@2@5@2@5@12,0@12,,21600@1,21600@1@2,21600@2xe">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="val #0"/>
<v:f eqn="val #1"/>
<v:f eqn="val #2"/>
<v:f eqn="prod #0 1 2"/>
<v:f eqn="sum @3 10800 0"/>
<v:f eqn="sum 21600 #0 #1"/>
<v:f eqn="sum #1 #2 0"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod #1 2 1"/>
<v:f eqn="sum @8 0 21600"/>
<v:f eqn="prod 21600 @0 @1"/>
<v:f eqn="prod 21600 @4 @1"/>
<v:f eqn="prod 21600 @5 @1"/>
<v:f eqn="prod 21600 @7 @1"/>
<v:f eqn="prod #1 1 2"/>
<v:f eqn="sum @5 0 @4"/>
<v:f eqn="sum @0 0 @4"/>
<v:f eqn="prod @2 @15 @16"/>
</v:formulas>
<v:path o:connecttype="custom" o:connectlocs="@4,0;@0,@2;0,@11;@14,21600;@1,@13;21600,@2"
o:connectangles="270,180,180,90,0,0" textboxrect="0,@12,@1,21600;@5,@17,@1,21600"/>
<v:handles>
<v:h position="#0,topLeft" xrange="@2,@9"/>
<v:h position="#1,#2" xrange="@4,21600" yrange="0,@0"/>
</v:handles>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t90" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:51pt;margin-top:317.4pt;width:56.25pt;
height:18.75pt;z-index:1' fillcolor="#00b050" strokecolor="#4e6128 [1606]"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 27px; left: 0px; margin-left: 67px; margin-top: 422px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 80px; z-index: 1;"></span><!--[endif]-->Oiya, selidik punya selidik, Daihatsu
yang terus berinovasi, menerapkan sebuah program bernama : <b>DAIHATSU TEKNOLOGI HIJAU </b>di mobil-mobil keluaranya<b>. </b>Program ini melalui 3 tahap gan, lebih
jelasnya bisa agan liat di gambar ini nih
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ2QcccTT52geaQOiDJ6ThB_40icR8Tn5NQG9TCiTR3OTbxJxJXgIkYcluGKmrlll6yBoHeJrrkXh3PnS9Trn4B__zPSm080cRmBidG5vXzMMLDo5zgLKYDQSi8LIb1EPaywNhtpr7ZL0/s1600/eco-bagan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ2QcccTT52geaQOiDJ6ThB_40icR8Tn5NQG9TCiTR3OTbxJxJXgIkYcluGKmrlll6yBoHeJrrkXh3PnS9Trn4B__zPSm080cRmBidG5vXzMMLDo5zgLKYDQSi8LIb1EPaywNhtpr7ZL0/s400/eco-bagan.png" width="397" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Tahapan
pertama ntu namanya teknologi Eco-Idle, karena ane ngak paham mesin dan
perkakas mobil, juga ngak mau sotoy klo nulis, ane kasih garis besar yang ane pahami aja. Secara singkat yang bisa ane pahami dari teknologi ini adalah, ketika lalu lintas padat merayap dan agan kejebak macet. Kan jadi pemborosan BBM tuh, mobil jalan sesekali doang tapi mesin tetep nyala di lampu merah. Nah, dengan teknologi ini ntar mobilnya bakalan bisa mati
secara otomatis ketika agan kejebak macet, dan mobilnya bisa jalan lagi klo agan
ngelepas mengurangi tekanan/ injakan di pedal remnya. Kebayang kan gan klo pas mecet jaya di jalan raya Jakarta raya, mobil berderet-deret dan semuanya nyala. jalan semeter dua meter trus brentinya lama. Kan jadi pemborosan BBM plus polusi udara besar-besaran tuh.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_11" o:spid="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:287.25pt;
height:136.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.jpg"
o:title="eco-idle"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
nah, dengan teknologi ini, mesin
mobil agan akan mati secara otomatis ketika direm dan kecepatanya dibawah 7 Km/Jam. jadi bisa dibilang bakalan ngirit BBM dan meminimalisir pertambahan polusi udara gitu.klo agan kurang paham, boleh deh cekidot gambar ini.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7vnSkRl0N4pasTDi2ZBONW_5L-s7g7dYiShXxPrfLcVb8tdOUdgJwcjFEKIPSxk8J19ZZhd1AJ8pKDD4z_eI2PKsrxqbSyNZCozRho3QdRm0Q5UHw_BqVn3QtVHc9vU8cjfaZ4JcCIs0/s1600/eco-idle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7vnSkRl0N4pasTDi2ZBONW_5L-s7g7dYiShXxPrfLcVb8tdOUdgJwcjFEKIPSxk8J19ZZhd1AJ8pKDD4z_eI2PKsrxqbSyNZCozRho3QdRm0Q5UHw_BqVn3QtVHc9vU8cjfaZ4JcCIs0/s400/eco-idle.jpg" width="400" /></a><br />
Oiya, yang lebih mantapnya lagi dalam sistem ini, juga terintegrasi i-EGR yang membuat
pembakaran lebih sempurna dan meminimumkan
keluaran CO<sub>2</sub><span style="background: #767A7F; font-family: "Lucida Sans","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">.<o:p></o:p></span><br />
<span style="background: #767A7F; font-family: "Lucida Sans","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
oke, mari kita obrolin Inovasi
tahap kedua dari Daihatsu, yaitu dengan cara mengurangi beban mobil sehingga bahan
bakar yang terpakai mobil dapat di irit sampai 30%. Gosipnya nih gan, seliter
bisa sampek nempuh jarak 35 Km!.....<br />
Wew! Sekali lagi ane bilang, :* I lope U
dah Daihatsu, <b>Bersama mari kita terapkan penghematan sehemat-hematnya</b> :p. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaKcjjfhWgE2iWOMDYIN8pdODugZapMAIKCkwhavRUhc-yFwgx1RlQ6a__iTgaSUT-bqcmH5nqrTi53WhL85ugxxkvL5fdlOElELy2rjIKEJgljiC0OfsKceAKGgvYkCyWTBZutCm4Bv8/s1600/webscripts.softpedia.com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaKcjjfhWgE2iWOMDYIN8pdODugZapMAIKCkwhavRUhc-yFwgx1RlQ6a__iTgaSUT-bqcmH5nqrTi53WhL85ugxxkvL5fdlOElELy2rjIKEJgljiC0OfsKceAKGgvYkCyWTBZutCm4Bv8/s320/webscripts.softpedia.com.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Caranya sih ane ngak paham2 amat,
:P secara ane orang biologi, ngeliat oli aja Cuma 3 bulan sekali, waktu ganti oli
mesin, itupun yang ngeganti orang bengkel. Tapi baiklah, ane akan coba jelasin sebisa ane. Cara pertama adalah
mengganti bahan baku mesin dengan jenis logam lain yang bobotnya lebih ringan. Cara
kedua dalah dengan memperingkas/ meng-efisiensikan/mengganti mesin dari 3
silinder ke 2 silinder jadi bobot mobil bisa lebih mungil. Coba organ kita para
cewek ini bisa diringkas juga yah, biar lebih mungil gitu bobotnya, jadi ngak harus susah-susah diet :p.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
Tahap
ketiga adalah mengganti bahan bakar fosil dengan Precious Metal Free Liquid
Feed Fluel Cell (PMFLFC). Bahan bakar ini ini dipercaya tidak mengeluarkan CO<sub>2
</sub>sebagai hasil akhir pembakaranya. Nama lainya adalah hidrazin hidrat (yaitu
campuran antara Hidrogen dan Nitrogen).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28IQ9w1D_klLelut50VnibO1i5ybSSF8J26Y8A3egNRB4yIlB8-pD1Zxr3Wqw586orItaLaDlE50DeZlPurWt-m393oKKZfq8sNPlEsW085GHuvHhB7n6vTfLai37S24c21zO7Xv7Z3A/s1600/748cee7866ef3e0c4fe37371410983a0_3rd-stage-288x300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28IQ9w1D_klLelut50VnibO1i5ybSSF8J26Y8A3egNRB4yIlB8-pD1Zxr3Wqw586orItaLaDlE50DeZlPurWt-m393oKKZfq8sNPlEsW085GHuvHhB7n6vTfLai37S24c21zO7Xv7Z3A/s200/748cee7866ef3e0c4fe37371410983a0_3rd-stage-288x300.jpg" width="192" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Waktu IIMS 2012 kemarin Daihatsu sudah
ngasih prototypenya sih, penampakanya kaya gambar di bawah</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_21" o:spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:216.75pt;
height:168pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.jpg"
o:title="ms"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr_793jl8BZrQU38SL-sIn6FVWG8RaFV9_nq-upeji9iirM6rI4gWatQK4dfaNJOZVlNoQffTfwIM1ramLPVsC-FgaF_R_xeXwQAtwRJRwSui489ioCxCRGnB1LJ6LVF_7TjPhBPVndG4/s1600/ms.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr_793jl8BZrQU38SL-sIn6FVWG8RaFV9_nq-upeji9iirM6rI4gWatQK4dfaNJOZVlNoQffTfwIM1ramLPVsC-FgaF_R_xeXwQAtwRJRwSui489ioCxCRGnB1LJ6LVF_7TjPhBPVndG4/s320/ms.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr_793jl8BZrQU38SL-sIn6FVWG8RaFV9_nq-upeji9iirM6rI4gWatQK4dfaNJOZVlNoQffTfwIM1ramLPVsC-FgaF_R_xeXwQAtwRJRwSui489ioCxCRGnB1LJ6LVF_7TjPhBPVndG4/s1600/ms.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oiya, ada yang lebih penting gan, klo
semisal ada orang naik motor dibelakang mobil agan. agan ngak perlu sungkan lagi karena merasa mobil agan ngentutin orang. Nih mobil emisinya/ buanganya berupa
air kok. Ane jadi ngak sabar supaya teknologi ini bisa diterapkan segera. Biar polusi
udara ngak terus bertambah. Siapa tau klo kadar O<sub>2</sub> di lingkungan ane
meningkat, waktu tuanya nanti ane bisa tetep sehat, lincah, aktif dan seksi kayak
nenek-nenek di pulau Giliyang. Kira-kira kaya nenek di gambar bawah ini nih</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_22" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:83.25pt;
height:192.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\umi\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg"
o:title="langkahmantap.blogspot.com"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTUCejX156MaDcBEsJ6Umg_vhcuQXsO_u1zGAgHC7uPWY6dCub6txilGHzZm8pE2i7kWxQA41kNOR6SYfhMKAIXCoKxEwP-lWMuWKcf5ovYJqHZZJ_zcx3kjLR1BB3aKYDhK82P2WiNWE/s1600/langkahmantap.blogspot.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTUCejX156MaDcBEsJ6Umg_vhcuQXsO_u1zGAgHC7uPWY6dCub6txilGHzZm8pE2i7kWxQA41kNOR6SYfhMKAIXCoKxEwP-lWMuWKcf5ovYJqHZZJ_zcx3kjLR1BB3aKYDhK82P2WiNWE/s320/langkahmantap.blogspot.com.jpg" width="138" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4PSIAS6NNDfzppzpet0dSFvjlsHwpb8iVrpw6Aoy1M9r0p5hI4MqYtHIAhy8GPH2i-BVArU8wPXQtdciFJqTT2nzdj9zvVSdTBKZDzYYf4fZn8xMs4E8Fb1ZNkpR6vIgOKvEBIX57ZU/s1600/o-m-g.info.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4PSIAS6NNDfzppzpet0dSFvjlsHwpb8iVrpw6Aoy1M9r0p5hI4MqYtHIAhy8GPH2i-BVArU8wPXQtdciFJqTT2nzdj9zvVSdTBKZDzYYf4fZn8xMs4E8Fb1ZNkpR6vIgOKvEBIX57ZU/s1600/o-m-g.info.jpg" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
pict by : langkahmantap.blogspot.com</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><br /></o:p><o:p>tuh kan, tuh kan sehat bin lincah bin perkasa banget kan nenek-neneknya, biar tua tetap sehat aktif dan berdaya guna. </o:p><br />
<o:p><br /></o:p>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a>oiya, kayaknya mobil-mobil keluaran Daihatsu bakalan lebih asik lagi kali yah, klo diintegrasikan sebuah alat yang bisa ngerubah karbondioksida ataupun bentuk emisi/ zat buangan lainya menjadi oksigen. kan selain menghambat pertambahan kadar karbondioksida, juga sekaligus bisa meningkatkan kadar oksigen di lingkungan. okelah, ane tunggu inovasinya ya Daihatsu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.daihatsu.co.id/">keyword "teknologi", "mobil", "hijau"</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6476202644595264665" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://http//www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau">http://ht</a><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGlL18mpIt90ZaSYzDsC7vFW2WBDzRBbQAie3GrRBMD_uSLgrHqxzIg0VXSFrFpBmwAYsNGZIIlhZm3YboHw21RNRfN5ti7URJV1Yz9Wryp6hQmu6PAI5fm4b9EHbX6tZvSNiDNJcXKAI/s1600/Daihatsu-blogdetik.gif" /><a href="http://http//www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau">tp://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau</a></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-22155854807383441382013-04-17T09:57:00.001-07:002013-04-17T09:57:26.128-07:00simple life, simple mind, simple decisionentah kenapa saya merasa waktu saya suda demikian dekat. tidak, tidak karena kanker atau diancam mafia seperti di film2. just some of my feeling say something like that, 'n most of mine are prooved. mungkin karena inilah saya banyak mengambil tindakan-tindakan beresiko, somehow 'nothing to loose' principe become more realistic. investasi-investasi dan investasi, apalagi investasi akherat, nyaris tak ada yang bisa saya andalkan ketika menemuiNya. saya belum berkurban, belum haji, belum punya anak sholeh-sholehah yang mendoakan orang tuanya. oh men, sebenarnya apa yang telah saya perbuat selama 24 tahun ini??, i waste so much time. its scare me a lot.<br />
<br />
<br />
mengejar gengsi dan pujian manusia memang tak ada habisnya, saya tak punya hoby, tak punya uang, bahkan tak punya tabungan akherat yang memadai. keluargapun masih carut marut. masih terpaku pada kisah cinta lama dan tak move on-move on juga. langkah terkongkrit yng bisa saya pikir sebelum pergi cuma membuatkan usaha buat emak supaya bisa tetap berpendapatan dihari tuanya, menikah dan punya anak sebanyak-banyaknya segera untuk menjadi investasi sebelum saya pergi. hum.... ah bismillah saja, cuma tekad modal saya, bismillah saja, semoga ALLAH merestui. apa yg tak mungkin jika IA berkehendak.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-90379963465928605602012-12-17T00:51:00.003-08:002012-12-17T00:51:29.783-08:00KETIKA KEMARIN TAK LAGI PENTING<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kamu tau teman, sering sekali Aku
berada pada keadaan yang demikian rendah, pada titik terendah itu, lebih bukan
apa-apa melainkan karena imanku yang terus merosot. Bukan karena keadaan,
apapun terasa mudah ketika Allah teraba demikian dekat. Namun, ketika kesalahan
yang sama terus dan terus terulang seolah mati demikian jauh. Pada titik itulah
saya demikian putus asa. Lebih baik mati jika hidup ini sudah tak dapat bermanfaat
lagi, jika hanya dosa saja yang terus bertambah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kau tau teman, sejenak berpikir
demikian dan dengan demikian tiba-tiba kabar itu terdengar. Salah seorang
saudara saya meninggal. Terakhir ketika saya pulang kemarin, ia masih baik-baik
saja, masih dengan jiwa mudanya. Lantas, demikian tiba-tiba… kecelakaan itu
terjadi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dua hari kemudian giliran senior
saya, kecelakaan lalu lintas, malamnya sang senior masih mengupadate status di fb,
menceritakan tentang ibunya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dulu, ketika saya SMA, saya masih
sempat bercanda dengan teman sekelompok saya praktikum kimia, masih memaksa
pinjam catatanya, sepulang sekolah masih sempat kawan saya itu menggoda saya di
perempatan SMA. Ketika lampu merah dan saya berhenti, alih-alih teman saya ini
berhenti, ia malah menyalip saya dan dengan sengaja mengerem motor sejenak
ketika motornya tepat di depan motor saya. Tak disangka, paginya saya mendapat
kabar bahwa ia meninggal kecelakaan sore itu juga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mbah yut, adek ipar mbah saya, paman,
satu demi satu secara berurutan meninggal tanpa disangka..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika mendengar kabar-kabar
mendadak itu, Lantas, tiba-tiba, kemarin itu tak lagi penting, puluhan cawan
petri saya yang entah siapa yang ‘meminjamnya’. Sikap kurang menyenangkan dari
almarhum. Orang-orang yang lebih memilih membicarakan sikap tidak baik saya
dibelakang daripada menegur dengan baik di depan. Adek saya yang sering melakukan
hal-hal tak terduga yang membuat saya was-was. Masalah-masalah yang saya
keluhkan tiba-tiba menjadi tak penting. Saya, saat ini sedang menunggu giliran,
giliran menghadapNya. . . lantas tiba-tiba saya menunduk, saya tak punya apa-apa untuk
dijadikan hujjah, sekedar pembelaan diri jika Allah murka. Tak ada kebaikan
yang saya ingat dapat memebratkan timbangan kebaikan. Lantas,, semua dendam,
kemarahan, arogansi, kesombongan, kekhawatiran, harga diri tiba-tiba menjadi
tak lebih berharga dari debu. Hanya menyisakan kekonyolan….</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Permintaan maaf tiba-tiba menjadi
lebih bernilai dari harga diri, pemaafan tampaknya lebih bermanfaat daripada
ego, kehidupan setelah mati tiba-tiba menjadi sebuah fokus untuk tak lagi
mengejar gengsi dan ambisi rendahan berprioritas materi. Lantas tiba-tiba mudah
saja menerima mereka yang melukai saya demikian dalam di masa lalu. Tak penting
lagi mempermasalahkan siapa yang salah. Hanya terpikir bagaimana cara
memperbaiki keadaan, sebuah titik dimana saya demikian berfokus, hanyalah
ketita saya mengingat dan memahami, bahwa waktu saya di dunia ini tak banyak
lagi..hah,,apapun yang terjadi, saat ini saya masih hidup, bagaimanapun keadaanya, saya masih diberiNya kesempatan memperbaiki.sudah seharusnya saya bersyukur dengan terus berjuang...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ya Allah,, janganlah ENgkau membiarkan hambaMu ini kembali kejalan
kesesatan setelah Engkau Memberinya petunjuk, masukalah aku dengan jalan yang
baik dan keluarkan aku dengan jalan yang baik pula, sesungguhnya Engkau Maha
Perkasa lagi Maha Mulia.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-21402963740716910012012-11-25T05:43:00.000-08:002012-11-25T05:43:26.641-08:00the end of galau dan moodyawalnya, dan sebenar-benarnya, ini adalah kesalahan saya. saya malas dan melewatkan kesempatan waktu yang sudah diberikan. lantas kemalsana dan penundaan ini menjadi terus-menerus, semacam kebiasaan. sampai saya sendiri akhirnya malu untuk menemui dosen, pada beberapa kesempatan bahkan demikian enggan untuk bertemu teman di jurusan..<br />
<br />
bagimana awal kemalasan dan penundaan saya yang kebanguetan sekali itu terjadi, adalah ketika pada semester enam saya melanggar titah mbah saya. saya menyepakati ta'aruf seseorang. lantas kemudian tak jadi, lantas galau, lantas kuliah terbengkalai. padahal sudah teken kontrak TA dengan indofood. lantas saya mengalihkan kegalauan saya dengan mencari uang dengan bekerja sambilan. lantas datang lagi lelaki lain, lantas gagal lagi, lantas galau lagi. lantas hendak dijodohkan paksa, lantas galau lagi. lantas adek saya yang masa puber berulah, ini dan itu. dan lantaran orang tua saya tidak berada di samping anak-anaknya. dan wali kami hanya embah yang sudah sedemikian tua. lantas sayalah yang harus mengatasi masalah-masalahnya. lantas tibalah ketika mbah saya yang punggungnya saja sudah demikian bungkuk berulah. sengketa terkait tanah ibu yang dijualnya. lantas ibu saya yang gantian berulah. lantas. ah! sedemikian banyak alasan tentang ke-moody-an saya. tapi yang jelas, mood tidak mood. harusnya saya tetap move on, tidak seharusnya pengaliahan kegalauan saya menyetop aktifitas dan prestasi saya. galau itu tidak berguna! harus diberi tenggang waktu. tidak terasa saya sudah menyia-nyiakan waktu 2 tahun TA saya. seberapapun masalah yang ada di lab. harusnya saya tetap jalan. seberapa mengesalkanya para tikus itu, harusnya saya tetap melakukan percobaan lagi dan lagi.<br />
<br />
menyesal tak pernah di awal. hah! galau boleh, kerja tetap. beberapa waktu yang lalu bahkan sempat mimpiin dosen wali, dosen pembimbing, dan pak frans, juga bu reni dari indofood T_T berat badan juga sampek turun di angka 38. dan bodohnya, bukanya bergerak dan mengatasi masalah. saya malah mencari pengalihan dengan mengurung diri di kos. sampai H-5. ya Allah...selamatkan saya... sampek mikir, hidupku kok kayak ngak ada artinya buat orang lain yah, gak manfaat, makin hari makin buruk , berkutat pada kesalahan yang sama lagi dan lagi, apa sebaiknya aq ngak usah hidup lagi aja. >o< what??!<br />
<br />
kalaupu nati dituntut, saya beneran pasrah, solanya saya emang salah. lebih baik tidur dengan tenang di penjara daripada tidur di ranjang kosan tapi ngak tenang. lauk ikan asin dipenjara lebih nikmat daripada lauk bebek hitam tapi dikejar rasa berdosa terus-terusan. eh, jangan! nanti ibu saya bisa kena stroke. kuliah say kan amanah yang lain dari orang tua.. ah, sudahlah, yang jelas jangan tiru saya kawan. jangan sia-siakan waktumu, jangan tunda-tunda urusanmu. nanti menyesal dua belas kayak saya. sampek malu banget sama bu reni yang sudah baek banget sama saya... ya ALLAH...... benar-benar biadab saya yang menyia-nyiakan kepercayaan mereka ini.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-30720188797814982432012-11-19T22:36:00.003-08:002012-11-19T22:36:35.923-08:00karena lelaki lebih suka tertipusedikit memang, tulisan ini dibuat untuk menghilangkan bias bahwa hanya wanita saja yang suka ditipu dengan proses penggombalan.<br />
<br />
nyatanya, lelakipun juga sama. mereka lebih suka tertipu.<br />
<br />
alkisah tersebutlah seseorang dengan inisial U yang memiliki seorang adik lelaki dengan inisial A. si A ini termasuk lady's boy. alias tipe cowok yang setia pada 1000 wanita. meski jauh dilubuk hatinya tersimpan sebuah kisah tentang kasih pertamanya yang tak sampai. si A ini nampaknya merasa sayang jika ada cewek kiclong yang lewat begitu saja dalam hidupnya.<br />
<br />
suatu ketika si U yang notabene adalah kakak si A menemukan sebuah foto cewek di HP si A. dan dimulailah diskusi ini.<br />
<br />
U: sopo dul?<br />
A: nyapo to, pengen ngerti ae.<br />
U: rapopo kan.<br />
A: koncoku.<br />
U: konco opo konco...<br />
A: melu2 ae.<br />
U: hobimu kok oplasan tok seh<br />
<br />A: ben toh, sing penting lak ayu.<br />
<br />
sejenak, U bingung dengan si A. adek semata wayangnya ini. sudah tau ditipu. eh, masih juga disenangi.<br />
teman, ketika anda terkesima bentuk kerudung dia yang mirip sanggul, dan membayangkan betapa panjang indah terburai rambut yang ada dibalik kerudung itu. saya hanya tertawa.<br />
<br />
kenapa, karena biasanya, wanita berkerudung dengan rambut panjang yang asli akan malas mengikat rambutnya tinggi2 ketika berkerudung. bentuk ikatan rambut yang seperti itu, selain dilarang dalam hadist Rasulullah(menyerupai punuk unta), juga membuat beban di kepala semakin berat. :D biasanya, gundukan yang tampak mirip rambut disanggul, dibalik kerudung itu hanyalah kain, dari dalaman kerudung si wanita.<br />
<br />
ketika lelaki demikian terpesona dengan kulit muka perempuan yang putih mulus, saya hanya tertawa. karena jika kulit muka dan kulit kelopak mata wanita tersebut tidak sama. ketika anda melihatnya tanpa kerudung. yang tampak adalah wajah bertopeng putih. karena kulit leher dan tubuh si perempuan tampak berbeda dengan kulit wajahnya yang menjadi putih akibat obat kimia. lucu jadinya.<br />
<br />
ketika anda demikian tersepona dengan perempuan berbau wangi dan baju modis setiap saat. saya hanya tertawa. kenapa?. karena perempuan yang lebih sibuk merawat tubuhnya itu jelas memiliki alokasi waktu yang lebih sedikit untuk menata kamarnya, menambah pengetahuan2 dasarnya seperti dengan membaca, memasak ataupun berolahraga. atau melatih kemandirian secara finansial. di kehidupan nyata, akan sangat merepotkan ketika istri anda boros berbelanja pakaian dan kosmetik. rumah berantakan, anak-anak kurang gizi dan sakit-sakitan akibat konsumsi makanan yang kurang bergizi. tapi tentu saja, akan ada kesenangan karena dia tampak cantik hampir setiap waktu, kecuali ketika masker tebal itu dipakainya ditempat tidur.<br />
<br />
aigo,,, jadi teman, kata siapa cuma prempuan yang suka tertipu dengan rayuan gombal. kalian, lelakipun. sama saja bukan, mudah terayu dengan penampilan.<br /><br />50:50. :D. pesan saya untuk kalian para lelaki agar tidak tertipu kecantikan fisik saja, terutama si A " yang cantik itu belum tentu baik, tapi yang baik lama-kelamaan akan tampak semakin cantik". dan pesan saya untuk diri saya sendiri beserta kaum wanita lainya agar tidak tertipu rayuan gombal, "yang menyenangkan itu belum tentu baik, tapi yang baik itu akan membawa akhir yang menyenangkan"<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-90783518440965558632012-11-16T01:19:00.000-08:002012-11-16T01:19:06.990-08:00when we hate our parent<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Tak
ada gading yang tak retak, tak ada orang yang sempurna, begitupun dengan kita
dan orang tua kita. Kita dan mereka sama-sama tak sempurna. Dua individu yang
dipertemukan oleh taqdir Tuhan, dan digariskan untuk saling mencintai, dan na’asnya
tak selalu selaras dalam caranya mengungkapkan cinta. :D mengakui atau tidak,
cinta anak kepada orang tuanya, dan cinta orang tua kepada anaknya adalah
sesuatu yang fitrah, wajar, normal, dan sudah seharusnya ada.<br />
<br />
namun jalanya cinta antara dua kubu ini pada beberapa kasus menjadi tak selaras
karena berbagai perbedaan yang dimiliki, yang berasosiasi dengan berbagai
misskomunikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Tulisan
ini tidak akan membahas perbedaan dan cara komunikasi yang baik kepada ortu
maupun anak. Hanya sebuah wacana yang saya harap dapar menjadi pemicu
kelembutan hati diantara keduanya. Agar dapat mencari solusi kere-aktif demi
tercapainya hubungan yang harmonis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Teman,
mungkin orang tua kita tak sempurna. Mereka mungkin memiliki masa lalu yang tak
secerah dan segemilang orang tua teman kita, mereka mungkin tidak punya waktu
kebersamaan dengan ita sebanyak orang tua normal lainya, mereka mungkin tidak
se-prestisius ortu teman kita, mereka mungkin memiliki pemikiran-pemikiran
kolot dan tidak realistis menurut logika kita, ataupun memiliki jalan hidup
yang demikian rumit yang membuat kita di-judge oleh masyarakat sebagai –the low
life of society-. Tapi terlepas dari itu semua, tak ada orang tua yang TIDAK
MENGAHARAPKAN KEBAIKAN ANAKNYA, doa mereka terus mengalir mengisi
kesuksesan-kesuksesan yang kita capai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Terlepas
dari betapa sakitnya pukulan yang mereka berikan saat menghukum kita, hal itu
masih tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit yang sudah
terakumulasi selama mereka membesarkan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Terlepas
dari betapa sakit hati kita mendengar makian mereka, hal itu masih tidak ada
apa-apanya dibandingkan rasa sakit yang harus ditanggung ketika ibu kita
melahirkan. Itulah kenapa ketika seseorang bertanya kepada rasulullah ‘saya
telah menggendong ibu saya selama haji dan umroh, sudahkah kebikan saya ini
membalas kebaikan ibu saya’, rasulullah menjawabnya belum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Ketidak
setujuan mereka terhadap berbagai keputusan yang kita ambil adalah bukti bahwa
mereka masih peduli dan mencemaskan kita. Kelak, ketika kita telah diamanahi
tugas yang sama sebagai orang tua, kita baru akan memahaminya dengan lebih
jelas dan konkrit, tentang apa yang orang tua kita rasakan selama perkembangan
anak-anaknya. Tapi tentu saja, tak ada yang bisa memastikan bahwa ketika saat
itu datang, kita masih punya kesempatan untuk membalas budi terhadap mereka di
dunia ini. Jadi teman, berbuat baiklah pada mereka selama masih ada
kesempatan.. sebelum hanya doa-doamu saja yang bisa membahagiakan mereka
sebagai amal jariyah yang tak terputus oleh ajal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Lagian
teman, kebaikan kita pada mereka, kesabaran kita menghadapi sikap childish
mereka, pengabdian kita kepada mereka semasa mereka renta dan menua. Setitikpun
tak akan sia-sia, selain berbuah pahala, biasanya karakter ini akan ditiru oleh
anak-anak kita… </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">tak inginkah kawan memiliki pahala dari amalan yang disebut-sebut sebagai salah satu amalan yang utama bersanding dengan jihad ini?. atau, tak inginkah kawan nanti diperlakukan dengan baik oleh anak-anak kawan kelak nantinya ketika kawan sudah udzur, pikun, lemah, childish dan menyebalkan sekali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">;D, sejenak jadi takut sendiri, kalau anak saya entar
bertipe-tipe <i>rebel </i>dan <i>suka petualangan<span> </span></i>kaya saya. Auw…. Musti cari patner yang
punya warisan gen ‘penurut dan terbuka ma ortu neh’.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">;p
sekian.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-11812310871281095562012-11-14T03:12:00.002-08:002012-11-14T03:12:16.682-08:00INI TENTANG KESABARAN
Ini tentang kesabaran, ketika nabi dibuangi kotoran didepan rumahnya.
ini tentang kesabaran, ketika toilet tetangga seorang ulama merembes ke flatnya selama bertahun-tahun dan ulama tersebut tidak mempermasalahkan dan mengatakanya.
Ini tentang kesabaran, ketika orang yang kita sayangi justru demikian menjauh dari kita.
Ini tentang kesabaran, ketika kita menahan kedzaliman pribadi.
Ah, ini tentang kesabaran, dan saya jelas-jelas harus belajar banyak.
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-39392161793893633292012-11-14T02:15:00.000-08:002012-11-14T02:15:12.595-08:00JIKA AKU SEORANG ATHEIS<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika saya seorang atheis dan Tuhan tidak ada, pasti saya
akan merampok Bank, korupsi atau apapunlah itu demi mendapatkan uang, bersenang-senang sepuasnya, lantas kemudian ketika
tertangkap saya akan bunuh diri. Santai, ngak ada pengadilan setelah
kematian. Wong Tuhan saja tidak ada.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika saya seorang atheis dan Tuhan tidak ada, saya pasti
sudah lama bunuh diri. Bosan hidup di dunia, gini-gini aja. Malah banyak
ketidak adilan yang terjadi. Yang jujur yang dijauhi, yang lemah didzolimi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika saya seorang atheis dan Tuhan tidak ada, berarti
saya akan bebas liar lepas tanpa tali pengekang apapun. Saya bebas membunuh
siapapun, saya bebas mencuri apapun, saya bebas sebebas-bebasnya untuk berbuat
semau saya. Persetan dengan semua nilai moral dan kemanusiaan. Toh tidak ada
untungnya kita berbuat baik, dan tidak ada ruginya ketika kita berbuat jahat.
Apa sih pentingnya pendapat manusia lain, berbuat untuk manusia lain. Toh
setiap manusia, seberapa dekatnyapun antara kita dengan dirinya, pasti ada
suatu ketika dimana ia berbalik, mengesalkan, dan menikam dari arah yang tak disangka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sayang, Tuhan ada, entah kita
percaya ataupun tidak. Tak masalah baginya. Ia menunggu. Menunggu
hamba-hambaNya yang setia dan hamba-hambaNya yang tak setia :D. ah, demikian
melegakan mengetahui ia ada, setidaknya segala ketimpangan di dunia ini akan
disetimbangkan di dunia selanjutnya. dan saya memilih untuk tidak menjadi atheis. bagimanapun alasan anda.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-3199376828665171182012-11-12T20:47:00.000-08:002012-11-12T20:47:34.699-08:00The secret about pink <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebenarnya, dan sebenar-benarnya,
saya itu tidak benar-benar suka warna pink. Yah, bukan benar-benar tidak suka
memang, tapi juga tidak benar-benar tidak suka. Alasan saya kenapa secara ajib
semasa kuliah punya barang-barang pink adalah,,, jengjereng jereng…. Saya bosan
dengan adek saya. Alkisah, tersebutlah suatu ketika dimana saya punya adek
cowok yang selalu menyita barang-barang yang saya punya, headset, radio, kaos,
celana jeans T_T , motor, sampek mainan gue yang selama masa kecil gue Cuma 4
biji, yang tetap awet sampek kelas 3 SD, yaitu ketika adek gue bisa jalan dan
merusak semuanya. Bayangin boys, sebuah mobil-mobilan warna kuning dari plastic,
boneka cewek dari plastic yang bisa dikempesin, bola plastic yang bisa
dikemperin juga, boneka kaya chuki dari plastic yang kaku, yang gue punya
sedari umur 3 taon, dan tetap awet sampek gue berusia 9 taon, pastinya punya
nilai memori yang dalem kan, tentang betapa berharga dan terbatasnya barang
yang gue punya itu. Dirusak begitu saja. Emang tuh anak raja tega!!!...
dirusaknyapun bukan karena proses maen seperti ketancep paku waktu bolanya
dilempar-lempar atau kepanasan trus meletus. Tapi emang sengaja dirusak sama
dianya, soalnya gue nemuin bekas sulutan rokok sama paku di boneka sama bola
plastiknya. Juga kepala boneka chuki yang jelas-jelas dipotong ama dia, juga
kerangka mobil-mobilan gue yang jelas-jelas dipatahin ama dia. Huft! Lantas waktu
gue minta pertanggung jawabanya dengan sok imutnya dia nangis merengek2 sambil
nuding-nuding gue di depan mbah, ceritanya minta suaka gitu. Emang tempe nih
anak, nyebelin bener dah pokoknya. Besoknya, koleksi kartu-kartu dia yang satu
dus besar gantian gue bakar. Ahahahahaha!!!! (waspadalah, waspadalah, kalao gue
lagi badmood bisa jadi sekejam ini loh). Seneng banget gue waktu itu. Gue ngakak
guling-guling sampai tiba waktu dimana si bungsu menyebalkan ini nangis dan
ngadu ke mbah kung. Dengan lagak pahlawan kesiangan gue ngaku sejujur-jujurnya
tentang tindakan kriminil gue ke embah tanpa tendeng aling-aling. Tapi bukan
hukuman uang jajan yang kepotong yang bikin gue sebel setengah mati. Tapi karena
besoknya, adek gue dibeliin kelereng satu toples waref full!. Sadis bener dah!,
gue yang Cuma punya 4 buah mainan sedari balita sampek kelas 3SD (6 taon boss)
dan adek gue yang punya mainan bejibun dan nambah terus tiap hari. Kesadisan tingkat
dewa adalah rasa iri adek gua yang selalu menyabotase barang yang gue punya,
yang jelas-jelas jumlahnya lebih terbatas daripada barang-barang yang dia punya.
Untung aja kerudung sama rok gue gak
ikutan disita setelah dia melewati usia balita.<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika dia kelas 5 SD. Dengan iseng
saya menunjukan foto-foto masa kecil dia yang sangat girly, ahihihihi. Habis ntu
langsung dah ni anak ngamuk ngak karuan, paling sensi dia sama barang-barang
yang kecewe-cewekan. Uhui! Maka daripada kepada itulah, akhirnya saya punya ide,
untuk membeli barang dengan warna pink. Meskipun saya akui semasa SMA saya
sempat alergi dengan warna ini. Coz kesanya manja dan centil buanguet getoh…tapi
ngakpapalah, setidaknya barang gue ngak bakalan dipakek ama dia.<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi lama-lama bosen juga,
akhirnya gantilah saya dengan suasana ungu, eh, ternyata sama adek saya dilahap
juga, orange, <span style="font-family: Wingdings;">L</span>
dilahap juga, yo uweslah, balik lagi ke tema pink. Huft, jadi pengen punya mbak
cewek yang barang-barangnya bisa saya sita….. :’( kalo nyari mas she gampang,
kalo nyari mbak gimana coba caranya, secara ibu saya susah banget dikomporin
buat nikah lagi. Hash, takdir neh jadi anak-cucu tertua..tapi ada enaknya juga seh,
soalnya anak tertua punya hak prerogative buat nyuruh-nyuruh adeknya. Dan ketika
adeknya sudah remaja gini, bisa gentian makek parfum, deodorant, cream wajah, lulur,
slayer, helm dan barang-barang dia yang lainya ehehehehehe waktunya embak yang
ganti menjajahmu. Uhui! tapi bukan cuma itu seh alasan gue punya banyak barang warna pink, hanya saja itu yang utama. :D anyong...</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-92213699498055697552012-09-30T22:17:00.002-07:002012-09-30T22:17:53.492-07:00doa pagi inisemut-semut datang dan berkerubung<div>
berderet-deret melintasi ruas-ruas hati</div>
<div>
kubiarkan ia berjalan sebagaimana adanya</div>
<div>
tenang dan diam</div>
<div>
<br /></div>
<div>
lantas kulantunkan nyanyian tanpa penyesalan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
kuharap Allah selalu menjagamu</div>
<div>
menyehatkan setiap sendimu</div>
<div>
mencukupkan setiap nafasmu</div>
<div>
menguatkanmu atas setiap angkara dan dosa</div>
<div>
melimpahimu dengan harta yang halal dan baik saja</div>
<div>
mencukupkanmu dan aku hanya melewati jalan yang halal saja</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
kuharap Allah mencintaimu</div>
<div>
menghembuskan petunjuk disetiap langkahmu</div>
<div>
memaafkan disetiap kesalahanmu</div>
<div>
mengingatkan dengan kelembutan dan kasih sayang disetiap alpamu</div>
<div>
menggenggamu dan keluargamu dari api neraka</div>
<div>
<br /></div>
<div>
kurapalkan sholawat dan salam atas nabi untukmu</div>
<div>
semoga Allah mencintaimu sebesar cintaNya atas lelaki mulia ini</div>
<div>
semoga Allah memuliakanmu sebagaimana Ia memuliakan lelaki mulia ini</div>
<div>
semoga Allah menguatkan posisimu</div>
<div>
tak hanya dihadapan manusia, namun juga di Hati Sang Pemilik Hati</div>
<div>
sekuat posisi lelaki mulia ini</div>
<div>
kuharap Allah menenguhkanmu, memudahkanmu, mengarahkanmu dan membuatmu semakin cinta pada Dakwah fi sabilillah</div>
<div>
kuharap Allah mencukupkanmu dengan ilmu</div>
<div>
memberimu kemudahan untuk menggenggam dunia, namun tak memasukanya secuilpun kedalam bilik hatimu</div>
<div>
melembutkanmu, pada tawa anak-anak dan orang tua serta mereka yang lemah dan tak berpunya</div>
<div>
kuharap Allah menyiapkanmu dan menyiapkanku</div>
<div>
mencintaimu dan mencintaiku</div>
<div>
membaikanmu dan membaikanku</div>
<div>
melukiskan akhlakul kharimah padamu dan padaku</div>
<div>
hingga tak hanya nantinya kita akan saling menyenangkan, namun juga saling mengingatkan dengan penuh kelembutan, pun jua saling meneguhkan pada jalan kebenaran</div>
<div>
mendekatkan kecintaan dan perlindungan orang-orang yang bertaqwa diantara keluarga dan teman-teman kita</div>
<div>
<br /></div>
<div>
dan padamu, yang tabirnya belum disingkapkan Allah</div>
<div>
semoga Allah menghapuskan dosa, kekhilafan, dan luka kita di masa lalu</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFWJxinK6g88H0H5hQ34cqfojXdwLkeP5agLGBx-Z31TySMcRrlYSvIqmhYyvWgPGMn6bwanno7m4fARcakw8ijm8eTihD9QLTtd7CLW8rp-VKmL6GdAB49WULogSljG7RKQUUJO_VQbM/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFWJxinK6g88H0H5hQ34cqfojXdwLkeP5agLGBx-Z31TySMcRrlYSvIqmhYyvWgPGMn6bwanno7m4fARcakw8ijm8eTihD9QLTtd7CLW8rp-VKmL6GdAB49WULogSljG7RKQUUJO_VQbM/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div>
hingga hanya tersisa kemudahan dan ketulusan ketika nantinya kedua jari manis kita menyatu di Boulevard yang temaram selepas hujan</div>
<div>
diiringi tawa fala si anak sholeh dan adik-adiknya si qurrota a'yun</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-47942042779797736042012-09-25T22:41:00.002-07:002012-09-25T22:56:50.677-07:00the heroes <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZrPNxDeGLKiOv864lDpjwVnDZ_PIpl-4JQJcNPxnvdUqffn7GY0QVjyXEEBaYFg371Z0Y9BMQ5okChMHeeYwdq3DGYJVsQ9wlbuJV1CdQChHGD1kBgee5VTZWT6qKFzw_Xak6vd5wp5A/s1600/DSC01114.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZrPNxDeGLKiOv864lDpjwVnDZ_PIpl-4JQJcNPxnvdUqffn7GY0QVjyXEEBaYFg371Z0Y9BMQ5okChMHeeYwdq3DGYJVsQ9wlbuJV1CdQChHGD1kBgee5VTZWT6qKFzw_Xak6vd5wp5A/s320/DSC01114.JPG" width="320" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Panggil saya dengan panggilan umi,
tak banyak yang bisa saya katakan tentang diri saya disini. Anda bisa menilainya
sendiri tentang saya orang yang seperti apa dan bagaimana setelah berinteraksi dengan
saya nantinya. say suka pink, saya suka hijau, saya suka biru, saya suka putih, saya suka semua warna., semua tergantung penggunaanya. Alasan bergabung dengan TPC karena ingin mengenal banyak orang dengan
karakter dan latar belakang yang berbeda. Sekian :D</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-83035638066046373472012-09-22T01:33:00.000-07:002012-09-29T11:24:08.821-07:00kejam itu lebih baik dari jahatsuatu ketika, ketika saya SMA, saya yang berada pada usia dimana jiwa muda memiliki tenaga dan semangat yang menggelegak, memilih iseng mengikuti suatu olahraga beladiri.<br /><br />alkisah, tersebutlah dimana pada suatu kesempatan saya diajak berlatih oleh guru silat saya di dojo/ maktab. <br />
<br />
disana, saya senang bukan kepalang. pasalnya dibagian belakang dojo ada sarang walet dan kolam buesuar.... sekalle, yang oleh sabem diisi dengan berbagai macam jenis ikan. <br />
<br />
seperti pepatah, kucing kok dipameri ikan, ya mesti girang bukan kepalang. <br />
<br />
ketika disana, saya yang notabene selalu lemas lunglai meski tak pingsan , mendadak secara ajaib jadi segar bugar begitu sesi latihan diubah dengan sesi mancing.<br />
<br />
tersebutlah pada suatu sesi pemancingan, saya mendapat buruan yang tidak biasa, <br />
memang seh, cm ikan nila, tapi pola disisiknya keren....gak sak majate kalau orang jawa bilang.<br />
<br />
jadilah ketika itu sang nila hasil pancingan tak jadi saya panggang seperti temen-temen seperti nilanya, tapi saya bawa pulang dan piara di kolam. <br /><br />
ketika melihat hal itu, sabem saya sudah memperingatkan sebenarnya, tentang kondisi si ikan hasil pancingan. <br />
<br />
bahwa meski sekilas tampak baik-baik saja, bagian dalam si ikan sudah terkoyak mata kail saya. <br />
<br />
dan adalah sebuah kebijaksanaan untuk segera memangganganya. namun karena pola si ikan yang tak biasa, saya merasa sayang dan tak tega untuk membunuhnya, apalagi ketika si ikan bergerak lunglai dan begitu nurut ketika saya pegang. <br />
<br />
sedikit kejam saya mendakwa sabem sebagai manusia sadis dan egois (meski cuma terucap dalam hati).<br /> 'ah, paling sabem pengen makan nila panggang gue neh kaya biasanya!' prasangka yang disertai data-data sebelumnya demikian membludak di hati saya kala itu.<br />
<br />
<br />
namun ternyata, memang benar kata sabem saya.hidup sang ikan berakhir pada hari ketiga.ketika adek saya ( sang maniac karnivora ) bertekad untuk membedah si ikan, adek saya menemukan bagian dalam si ikan membusuk,<br />
<br />
astagfirullah... bagian dalam si ikan, tepatnya mulai dari mulut sampai organ pencernaan membusuk!,<br />
ketidak tegaan dan keserakahan saya telah membuatnya menderita hingga menemui ajalnya. <br />
saya dan kebodohan saya telah menyiksa si ikan selama 3 hari! 72 jam!<br />
<br />
argh..... sebuah mimpi buruk, saya bisa lari dari hampir apapun kecuali rasa berdosa saya..
<br />
<br />
harusnya, ketika itu, saya lebih tegas dan lugas, ;angsung membunuhnya. setidaknya si ikan tidak akan menderita lebih lama tanpa ada guna. tidak akan mati secara pelan-pelan secara mengenaskan. <br /><br />dan setidaknya, meski sakit sesaat, si ikan akan mati dengan lebih terhormat, sebagai santapan orang imut macam saya (:p)<br />
<br />
<br />
<br />
pengalaman itulah kawan,<br />yang membuat saya,<br /> meski merasa kesepian, atau tak bisa dipungkiri memiliki gharizah nau' yang kuat, <br />tidak berani menerima siapapun jika memang tidak serius. <br />itulah kenapa saya lebih memilih untuk menolak dengan tegas daripada memberi harapan palsu. <br />
<br />
karena teman, hati perempuan hampir tak ada beda dengan ikan,<br />
<br />
ketika anda datang, sekedar bermain, memancing ketertarikanya, lantas pergi melepaskanya, <br />
skema perlakuan kita terhadap si wanita tersebut (kalau saya sih si ikan nila cewek tadi ) sedikit banyak akan sama seperti skema kehidupan si ikan..<br />
kita dan keserakahan kita untuk mencari kesenangan pada si wanita, <br />
kita dan ketidak tegaan untuk berlaku tegas dan benar, telah membuat si wanita demikian menderita secara perlahan, <br />
untuk kemudian membuatnya mati dengan penuh penderitaan. . .
teman, masalah hati bukanlah hal sepele, <br />
<br />
bukankah salah satu doa yang paling diijabahi adalah doa orang yang teraniaya?,, bagimana jika secara tak sadar terucap doa-doa kesakitan dalam hatinya?..
teman, dibanding membuang waktu sebagai palyboy, isilah waktu anda dengan hal-hal yang lebih bermanfaat,, sedikit atau banyak kesibukan adalah anastesi/ bius paling alami bagi hati yang terasa sepi..<br />
<br />
yayukumibaroroh in the mood of care and regard Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-48618898803615669212012-09-15T03:07:00.002-07:002012-09-24T22:22:30.946-07:00Who is the devilBagi saya, menyaksikan orang-orang yang hanya berani berbicara dibelakang, adalah sebuah fenomena tersendiri. Diantara begitu banyaknya type manusia, saya paling menghindari type manusia yang satu ini untuk dijadikan teman. Meskipun perlu saya akui, kebanyakan dari manusia-manusia ini berperilaku sangat amat baik dan menyenangkan didepan kita. Percayalah, pada kali pertama atau kedua, mereka akan tampak sebagai manusia-manusia yang sangat peduli sosial, sejauh hal itu tidak merugikan mereka tentunya. :D suka bercanda, tampak mengorganizir dan meramaikan suasana.<br />
<br />
Namun, ketika kita mendekatinya lebih jauh, ketika simpul-simpul keakraban mulai terbentuk, maka yang akan terdengar dari mulut mereka tentang orang lain lebih banyak tentang ‘sampah’. ‘sampah’ yang ketika ternyata tidak benar akan menjadi fitnah, dan ketika memang benar demikian kenyataanya akan menjadi ghibah/ gosip, karena disampaikan tanpa manfaat dan tujuan yang jelas. Satu-satunya kejelasan yang ada, adalah timbulnya pendiskreditan terhadap pihak yang mereka bicarakan.<br />
<br />
Saya pribadi sangat membenci sikap-sikap demikian. Jika seseorang ini hanya menyampaikan keburukan orang lain sesekali, dan jelas ada manfaatnya kenapa berita tersebut disampaikanya ke saya, misalnya untuk meminta pendapat saya tentang bagaimana metode mengatasi gangguan si pihak yang dibicarakan, atau untuk mencari saran serta bantuan dalam mengingatkan, atau agar saya terhindar dari keburukan dan kedholiman pihak yang dibicarakan, saya langkah-langkah tadi adalah baik dan berpahala. Namun, ketika saya mendengar keburukan orang lain secara terus-menerus dari orang ini, dan hampir setiap orang dikeluhkanya dengan keburukan, tanpa berusaha memeberitahu pihak yang dibicarakan. Saya akan cenderung menghindari orang ini, mungkin sekedar menyapa, say ‘hi’, tanya-tanya kabar, tapi untuk mempercayakan rahasia saya padanya, ‘’sorry ae jeh, ngak pakek!”, pada beberapa tahap saya malah akan menjauh secara gradual, yaitu ketika berita-berita yang dia sampaikan menjadikan saya menjustifikasi-under estimate-su’udzon-berprasangka buruk- ngeCap orang yang dibicarakan tanpa melihat bukti nyata di depan mata. Bagaimanapun, saya pernah merasakan posisi korban mereka, dan tentu saja sangat amatlah terlampau tak nyaman. Tak adil rasanya jika saya menempatkan pada posisi tersebut, padahal saya sendiri segan diperlakukan demikian. Lagipula, lebih nyaman menggambar di kertas putih daripada kertas yang penuh coretan. Demikian pula, dalam mempola interaksi yang baik, lebih mudah melakukanya jika otak kita masih bersih dari prasangka-prasangka buruk terhadap orang-orang yang kita ajak berinteraksi. :D
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-23865967817858678252012-09-15T03:06:00.001-07:002012-09-29T10:48:57.441-07:00Konspirasi fashionista : membumikan bahasa langitMenyoal tentang jalabib/jubah/abaya/ruquh dan khimar/kerudung, tak sedikit dari paman dan bibi saya yang sudah mengetahui kewajiban ini. jelas saja, 3 dari lima anak mbah saya jebolan pondok tertua di Jawa dan lulus dengan predikat summa cumlaude versi sana (hash, coba aku ngak kena virus lope2 y, lak sitik2 iso ketularan sregep lan pinterx duluranq ;p ). OOT!, back 2 the case,. Namun, sejauh saya berkoar-koar tentang ayat-ayat yang mewajibkan jalabib dan khimar, sejauh saya menuntut pengaplikasian atas ilmu yang mereka terima. Empat tahun lebih hanya berbuah bunyi tong kosong, nyaring tanpa isi.<br /><br />Setitik cahaya baru mulai melintas lebaran ini. Kesemua bibi dan keponakan saya sudah mengenakan jalabib dan khimar ketika bersilaturahim ke saudara-saudara. Meski ketika di area rumah saya masih tidak digunakan secara baik dan benar, namun alhamdulillah seorang sepupu saya sudah memakainya secara tetap. Tak lain dan tak bukan, karena kepincut jalabib saya yang berwarna cerah. Ahay!, sebuah celah tersirat. sayapun semakin menjadi-jadi, sedikit demi sedikit saya ujuk-ujuki dia ketika belanja, metode ini terkesan childish/mirip anak kecil memang, tapi efektif ternyata!
Beberapa jubah saya dipakainya! Maka jadilah bulek saya selaku ibunya turut terikut, lantas sepupu-sepupu saya yang lain, lantas emak2nya. Ahay jackpot sista!<br />
<br />
Itulah kenapa saya sekarang merasa perlu mempatut-patutkan diri ketika menemui mereka, tak sekedar asal nyaman dipakai. Meski memang, style Nyaman lebih asik daripada style cantik. tapi setidaknya berusaha-lah dikit-dikit, menata dan mempatutkan diri di depan orang yang saya anggap berpotensi diajak. lek mung ng pasar gang siji yo males ae jeh!<br /><br />tampil cantik ngak melulu dengan alasan norak semisal agar diperhatikan lelaki,<br />
atau seperti beralasan seperti saya, yang mempercantik diri demi mencari kepuasan pribadi (bagi saya terserah orang mau ngomong apa, entah saya jelek kek, saya terlampau kurus, pucat de el el. Saya tak perduli, selama saya merasa masih sebagai ciptaan Allah yang cantik, proporsional dan sempurna, sak karepmulah ape ngomong opo.<br /><br />itulah kenapa banyak yang tidak tau bahwa sebenarnya kenarsisan dan hobi dandan saya sudah pada stadium 3 ahahahaha),
<br /><br />Tampil cantik (namun masih mengidahkan efek syar’i), dan serasi, bisa menjadikan orang lain mengikuti style kita. tak ngilerkah dengan pahala?, bukankah seseorang yang mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan mendapat dua pahala, pahala mengajak dan pahala MLM dari perbuatan baik orang yang diajaknya.<br />
<br />
Seperti pepatah jawa, wiwiting tresno jalaran songko kulino, awalnya suka/cinta itu dari terbiasa. Bisa jadi ayat-ayat yang mewajibkan sudah hapal, namun pelaksanaanya masih belum lekat pada mereka karena belum adanya suri tauladan sebagai triger/pemicu. Bukankah kebanyakan anak yang dibiasakan sholat dan berada lingkungan yang orang-orangnya sholat akan terikut tertib sholat?<br /><br />bukankah anak yang dibiasakan berkerudumg sempurna sedari kecil, berada di lingkungan yang memiliki norma berkedurung ketika wanita baligh adalah wajib, dan sadar sepenuhnya kewajiban ini bisa dipastikan akan berkerudung pula sampai ajalnya?. :D semoga kita nanti mampu mendidik dan membiasakan anak kita dengan nilai kebenaran islam ini. dan tak menyerah ketika si anak beralasan panas, atau menjadi malas ketika kerudung dan khimar balita kita membuat cucian baju semakin menumpuk banyak<br /><br />ah tak perlu buru-buru menyangkal ide saya, ini hanyalah salah satu pintu/jalan pembuka, banyak metode lain yang bisa jadi lebih ampuh :D saya hanya berbagi pengalaman pribadi. Semoga saja berguna, semoga saja menambah pahala
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-54832739335739294952012-09-07T09:48:00.001-07:002012-09-07T09:54:37.725-07:00siklus dosa orang tua kitapernah dengar istilah like father like son?
percaya atau tidak, dosa itu bisa jadi sesuatu yang terulang, bagaimana anak anda nantinya, besar kemungkinan ditentukan oleh bagaimana sikap anada saat ini dan pilihan-pilihan yang anda ambil setelahnya.
iseng punya iseng, saya mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal saya, mulai dari keluarga, tetangga, teman-teman, sampai temanya teman. adalah sebuah fakta, bahwa orang tua yang sudah udzur, dan tinggal serta dirawat oleh anaknya, adalah orang yang semasa mudanya dulu merawat orang tuanya yang sudah udzur pula.
dan adalah fakta, bahwa kebanyakan orang tua yang tinggal sendirian di hari tuanya, serta jauh dari anak-anaknya, adalah orang yang meninggalkan orang tuanya yang telah udzur untuk tinggal sendirian dulunya..
sikap kita, akan menjadi role mode, suri tauladan, contoh bagi anak-anak kita. bagaimana kita bersikap kepada ortu kita, akan ditiru oleh anak-anak kita. bagaimana seorang suami memperlakukan istrinya, akan menjadi panutan bagi anak lelakinya tentang bagaimana cara memperlakukan istrinya, dan menjadi panutan bagi anak perempuanya tentang bagaimana seharusnya dirinya diperlakukan oleh suaminya. jadi, adalah pilihan bagi diri ini, ingin diperlakukan bagaimana oleh anak-anak kita, serta bagaimana kita ingin anak-anak kita berlaku dan diperlakukan oleh orang lain.
jadi, ketika nantinya anak perempuan anda memilih lelaki playboy dan tidak bertanggung jawab, jangan lantas menyerapah-jerapahkan anak gadis anda, bisa jadi anda sebagai bapaknya bersikap demikian dulunya, atau bisa jadi anda sebagai seorang ibu memilih lelaki yang demikian sebagai bapanya anak-anak *dulunya. bukankah cinta pertama seorang gadis adalah ayahnya, dan cinta pertama seorang lelaki adalah ibunya. sedikit banyak, sikap anda selaku orang tua akan tercermin pada pasangan hidup yang dipilihnya. :D sekian.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6476202644595264665.post-81627540803073788092012-09-07T09:35:00.000-07:002012-09-24T22:27:54.737-07:00iseng soal jodohnb: nb:Nemu dari blognya Bunda Shinta Yudisia :D<br />
walau judulnya terlalu vulgar, tapi coba dibaca aja :D<br />
recomended read<br />
Izinkan Aku Meminangmu<br />
29 Feb<br />
Perempuan sepertiku tak banyak.
Jangan tertipu oleh angka statistic yang mengatakan, perbandingan lelaki dan perempuan melebihi 1 : 4. Ada banyak kaum hawa di luar sana, tetapi percayalah, yang sepertiku hanya terbatas jumlahnya. Kalau kau bertanya-tanya, seperti apakah aku hingga sedemikian yakinnya, silakan renungkan.
Aku dan Dirimu
Antara aku dan dirimu dibatasi oleh rasa malu dan cinta.
Aku mencintai Robb ku melebihi segalanya, setingkat di bawahnya adalah lelaki paling mulia bernama Muhammad ibn Abdillah Saw. Setingkat di bawahnya adalah para shahabat, para salafus sholih. Setingkat di bawahnya lagi adalah para ulama dan ustadz di zaman ini yang selalu menyiangi taman hatiku dengan nasihat mereka. Layer terbawahnya adalah dirimu.
Jangan khawatir, aku selalu menyisihkan waktu untuk mendoakanmu menjadi pemimpin sejati, meski porsimu hanya kecil di hatiku.
Cintaku padamu, meski tak mutlak, tetap utuh dan sempurna. Sebab ia disempurnakan oleh rasa malu. Malu pada Robb ku jika aku masih meminta sesuatu pada sesuatu selain dariNya. Malu pada Nabiku yang dalam pikirannya hanya terpikir ummat, ummat, ummat; tak tersedia secuil hasrat cinta picisan yang mungkin, sesekali masih menghampiri makhluk sepertiku.
Aku dan Ilmu
Untuk lebih memahami dunia dengan segala permasalahannya, kapal besar yang akan membawa kita menuju negeri abadi, aku membutuhkan ilmu pengetahuan. Karenanya jangan heran, bila sebagian besar waktuku selain terisi oleh ibadah mahdhoh dan nawafil; kupergunakan untuk menimba ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berada di majelis para sholihin atau di bangku akademis.
Jika, kemudian aku tak menemukanmu, pada akhirnya ilmu pengetahuan kukejar demi mempersiapkan sumbangsihku yang lebih besar bagi umat.<br />
<br />
Jangan salah berpikir mengapa aku sibuk mengejar ilmu, strata satu, dua, tiga hingga ke negeri seberang. Sebab aku tak mau terlalu resah, sibuk memikirkanmu. Waktuku terlalu berharga untuk menangisimu. Ummat masih menanti muslimah sepertiku, berkiprah menyelesaikan masalah-masalah yang semakin berkembang dan kompleks dari waktu ke waktu.
Aku dan Dakwah
Aku masih belum selevel bunda Aisyah ra yang menghafal ribuan hadits. Belum selevel Jahanara, putri Shah Jahan yang menelusuri jalan tasawuf usai bertikai dengan Aurangzeb, penguasa dinasti Mughal. Belum setara dengan Tawakkul Karman, peraih nobel perdamaian. Belum setara dengan Zaynab Al Ghazali atau Lathifah as Shuli, perempuan terhormat dalam pergerakan di Mesir.
Tapi benakku dipenuhi bagaimana mengentaskan muslimah kampus agar lebih memahami Islam secara utuh, bagaimana mengentaskan ibu-ibu dari keterpurukan ekonomi, bagaimana agar anak dan remaja tidak tumbuh di jalanan. Bagaimana agar kita punya kontribusi pada kehidupan bangsa dan negara.<br />
<br />
Dirimu, berada pada layer terakhir di benakku. Tentu, terselip keinginan untuk meraih tanganmu, bersama menapaki jalan yang penuh onak duri tetapi juga dipenuhi harapan dan kesempatan luas terbentang.
Aku dan Waktu
Aku tahu, hidup dibatasi waktu.
Setiap tahapan usia memiliki tugasnya masing-masing.
Tapi aku tak mau dibatasi oleh budaya yang mengatakan bahwa usia lah yang memastikan perempuan harus memasuki usia pernikahan. Tak ada yang mampu memaksakan usia. Siapa dapat memastikan aku memilikimu di usia 20, 23, 25, 30 atau 38 bahkan 40 nanti?
Aku tak memusuhi waktu, sebab, ia adalah salah satu sumpah Tuhan dalam al Ashr. Aku, bersahabat dengan waktu. Tak akan kuhitung tahun, bulan, pekan, hari apalagi detik hanya untuk memuja namamu dan menantimu mengetuk pintu rumah orangtuaku.
Kau ada di sini, dalam hatiku, tetapi kusimpan rapi dan kulipat baik-baik dengan lapisan cinta dan malu. Aku tak akan memaksakan waktuku padamu, padaku, atau pada siapapun sebab setiap kejadian memiliki dimensinya sendiri-sendiri. Waktu yang kumiliki akan kuisi dengan sebaik-baik bekal, bagai backpacker yang mempersiapkan isi ranselnya dengan perkakas yang penting dan tepat. Lebih baik kuiisi waktu dengan menghafal Quran, membaca buku-buku, mengkaji ulang catatan pengajianku , berburu ladang dakwah baru, berbakti pada orangtuau, mengasuh adik-adikku dan bersilaturrahmi dengan karib kerabat; dan tentu saja, mengisi dahaga akan ilmu.
I am and Somewhere Out There
Aku, tak sama dengan perempuan yang kau temui di jalan-jalan. Yang menghabiskan waktu di depan cermin dengan mematut diri, berhitung, klinik kecantikan mana lagi yang bisa dikunjungi. Aku, tak sama dengan perempuan yang sibuk berhitung, kelak suamiku berpenghasilan berapa sehingga mengajakku keliling Eropa?
Aku tak ada di cafe, when night is still young.
Aku tak ada di mall ketika di akhir pekan, berburu tas Hermes dan sepatu atau discount baju.
Aku tak selalu ada di dunia maya, memandangi wajah kharismatikmu di foto profil , yang sering melempar nasehat berharga dan banyak gadis terhenyak dibuatnya.
Kalau kau mau mencariku, jasadku berada di belantara ladang-ladang dakwah. Di masjid, di perpustakaan, di kampus, atau menghabiskan waktu bersama teman-teman kampus; bersama kaum perempuan dan anak-anak, berbagi ilmu. Kalau kau mencariku, ruhku berada di outer space, ketika sepertiga malam. Mungkin kau bisa menemuiku di sana, saat kita tengah bermunajat bersama – meski tempat berbeda.
Ketika gelombang elektromagentik cinta kita beradu dalam aura makrokosmos yang sama.
Aku, berbeda dengan perempuan yang biasa kau temui.
Maharku mungkin murah.
Tetapi nilaiku, tak setara dengan emas yang kau bayarkan, insyaAllah.
Jadi, kuharap kau mengerti.
Kalau aku tak akan berkeliaran mencarimu, mengejar-ngejarmu.
Semakin lama kau menunda waktu, memperpanjang list yang kau gunakan untuk meminang bidadarimu : yang cantik, yang mapan, berkarir, lulus dengan pendidikan strata tertentu, dari kalangan terhormat.
Aku, biasa-biasa saja. Kecantikan istimewaku pada busana rapi dan kerudung yang kukenakan; pada lisan yang kuusahakan bertutur dengan isi yang bernas. Kedua orangtuaku hanya orang biasa, dan aku adalah tonggak keluarga. Aku mungkin tak akan membuat heartbeat mu berdetak ribuan kali lebih cepat.
Aku, mungkin hanya menawarkan sedikit. Untuk menghidupkan malammu. Untuk menjaga kehormatan, dunia dan akhiratmu. Pemikiran dan senyumku, semoga kelak bisa menaungi hatimu yang resah dan kelelahan. Jika, kau masih memimpikan daftar penantian akan bidadarimu, silakan. Mungkin namaku tak masuk disitu.
Meski waktu bersanding kegelisahan dan lelah; semakin aku tangguh dan kuat dalam penantian serta munajat kepadaNya.
Aku yakin, Ia akan memilihkan seseorang yang tepat dan baik untukku, mungkin itu bukan dirimu. Aku justru mengkhawatirkan dirimu, yang terlalu lama menunda dan menanti, membuat daftar yang semakin panjang; maka kau tak akan mendapatkan perempuan sepertiku. Sebab semakin lama, bukan diin atau dakwah yang menjadi pertimbanganmu. Dunia dan kecantikan, yang kau sebut-sebut diperbolehkan oleh baginda Rasul Saw, membuatmu semakin pemilih.
Aku punya sebuah kisah yang mungkin layak disimak utntuk pemuda sepertimu.
**************
Ahmad bin Aiman, sekretaris Ibn Thulun datang ke Bashrah. Ia disambut oleh Muslim bin Umran, saudagar terkaya . Muslim bin Umran, bukan hanya kayaraya tetapi juga tampan dan kharismatik. Dalam jamuan makan kebesaran, datanglah kedua anak Muslim bin Umran. Mereka berdua sangat sopan santun, ingin berbicara dengan ayahnya dan menunggu kesempatan sang ayah datang. Ketampanan kedua anak itu mencengangkan para tamu, bukan itu saja, sikap yang sangat serasi antara akhlaq, pakaian dan rupanya membuat para tamu berbisik.
“Subhanallah,” decak Ibn Aiman. “Ibu anak ini pasti melebihi bidadari kecantikannya!”
Muslim bin Umran hanya tersenyum mendengar pujian para tamu dan berkata,” aku hanya ingin mengharapkan anda memintakan perlindungan Allah untuk mereka.”
Seluruh tamu penasaran dengaa kehidupan pribadi Muslim bin Umran, apalagi dengan kebahagiaan yang terlimpah demikian sempurna. Mereka memuji, megatakan kepandaian Ibn Umran memilih istri yagn tentunya cantik jelita dan dari keluarga terpandang. tentu hal yang masuk akal bila Ibn Umran yag kaya da tampan mengambil gadis bangsawan. Siapa yang dapat menolak nya?
Maka Muslim bin Umran berkisah mengenai masa mudanya.
Ia adalah pemuda petualang, suka berkelana, menimba ilmu. Hingga suatu hari tibalah di Balakh, ibukota Khurasan. Seorang Imam sholih bernama Abu Abdullah al Balakhi tengah membicarakan sebuah hadits dalam majelis,
“….seorang wanita yang hitam lebih baik dari wanita cantik yang mandul.”
Muslim bin Umran , yang muda dan penuh gairah, merasa belum pernah mendengar hadits tersebut. Apalagi penjelasan al Balakhi demikian mengesankan. Al Balakhi mengatakan bahwa, bahasa Arab sangat tinggi muatan sastranya. Rasulullah Saw senantiasa menghindarkan kata-kata celaan yang menyakitkan.
Al Balakhi mengatakan, bahwa makna “hitam” adalah salah satu istilah tersendiri, bukan makna hitam sesungguhnya. Hitam yang dimaksud adalah apa yang dibenci kaum lelaki dari wanita dalam hal bentuk dan rupa; menunjukan wanita yang tubuh dan auratnya tidak memenuhi selera.<br />
<br />
<br />
Ini dipakai Rasulullah Saw untuk mengangkat derajat & harkat wanita.
Al Balakhi melanjutkan, seorang perempuan yang cacat dan tidak cantik di mata orang lain, akan tampak menarik di mata anak-anaknya; bahkan lebih cantik dari ratu singgasana. Itulah penglihatan batin yang merasuk ke kedalaman makna. Jika menukik ke kedalaman jiwa, akan tampak kecantikan & keindahannya. Kehormatan perempuan terletak pada fitrah keibuannya. Meski perempuan itu jelek rupanya, jika ia memiliki fitrah keibuan maka ia jauh lebih cantik dari perempuan yang idnah raut wajahnya tetapi tidak menunjukkan fitrah sejatinya.
Hati dan akal harus diutamakan sebab mereka adalah dua pertiganya, bukan justru sepertiga yang harusdiutamakan.
Sembari menceritakan ulang ksiah perjalanan masa mudanya bertemu Al Balakhi, Muslim bin Umran menambahkan ayat,”…sekiranya engkau membenci sesuatu sedang di sana Allah SWT memberikan banyak kelebihan dan kebaikan padanya…
Ibn Aiman melompat gembira.
“Ini adalah kata-kata malaikat yang kudengar dari lisanmu kawan, ya Umran!”
“Apalagi jika kau dengar sendiri dari Abdullah Al Balakhi,” jawab Muslim.<br />
<br />
“Dialah yang membuatku suka pada yang jelek, cacat dan hitam. Setelah aku melihat diriku secara jujur , aku menginginkan istri yang berinsan kamil, berakhlaq mulia. Aku tak peduli apakah ia cantik, manis ataupun jelek dan buruk rupa. Jika kewanitaan yang dicari itu ada pada setiap wanita, tetapi untuk akal belum tentu ada pada setiap wanita.”
Maka kemudian, Muslim bin Umran meminang seorang gadis.
Siapa oraagntua si gadis, tidak terlalu disebut. Sebut saja namanya syaikh Ahmad. Syaikh Ahmad menolak puluhan pelamar, menjaga putrinya dengan ketat dan menerima Muslim bin Umran. Ketika malam pertama Muslim melihat sang perempuan, seketika teringatlah ucapan Al Balakhi.
Di hadapannya berdiri seorang yang jelek dan cacat.
Tetapi gadis itu, dengan rendah hati memegang tangannya,
“Tuanku, akulah rahasia yang dijaga ayahku demikian ketat. Ia menerimamu sebab percaya padamu. “
Gadis itu mengambil kotak perhiasan.
“Ini adalah hartaku. Allah SWT menghalalkan Tuan mengambil istri lagi. Pakaialah harta ini jika Tuan mengiginkan kecantikan.”
Muslim bin Umran, demikian teringat akan nasehat Al Balakhi. Dengan lemah lembut ia berkata,
”Demi Allah, percayalah….kau akan kujadikan sebagian dari duniaku, dari segi apa yang yang dibutuhka pria dari wanita. Aku hanya akan menempatkan kau sebagai satu-satunya dalam hatiku. Kaulah wanita satu-satunya, akan akan menutup rapat mataku untuk wanita lain dan tak akan berpaling.”
Gadis itu, ternyata seorang yang cerdas dan baik hati. Semakin lama terlihat segar dan menyenangkan. Perlahan menghilang kejelekannya, yang tampak hanyalah akal dan kecerdasannya. Ia menjadi istri kesayangan saudagar terkaya Bashra, Muslim bin Umran.
Para tamu di jamuan itu ternganga, terhenyak. tak menyangka seseorang seperti Muslim bin Umran memiliki istri yang jauh dari perkiraan mereka! Mereka merasa sangat malu di hadapan Muslim bin Umran yang memiliki keluhuran budi tak terduga
Ibn Aiman terharu.
Muslim memandangnya tersenyum,
”..lihatlah kedua anakku yang elok, Saudaraku. Kurnia Allah , mukjizat keimanan….<br />
.”
*************<br />
You are
the real diamond among the strong stones<br />
The real pearl in the dark sea<br />
The shining star in night sky<br />
You are<br />
~Rose~<br />
Among the beautiful flowers
all of my beloved muslimah sisters<br />
Who still waiting for the real knight<br />
<br />
<br />
saya belum bisa seperti itu saat ini, semoga berprogress menjadi semakin dekat dengan model seperti yang dituliskan mb sinta yudisia di atas. amin
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08976660619526587734noreply@blogger.com0